Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menyatakan agenda sustainability (keberlanjutan) tidak lagi menjadi pilihan atau optional, tetapi wajib diterapkan untuk melestarikan dunia dan diwariskan bagi generasi masa depan.

“Pandemi COVID-19 menjadi pengingat bagi banyak pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, bahwa agenda sustainability tidak lagi opsional,” ujarnya pada Welcoming Dinner Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) 2022 di Bali, lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Selama pandemi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), lanjutnya, fokus menyiapkan pariwisata dan sektor kreatif (parekraf) yang lebih berkelanjutan dan tangguh, salah satunya melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata, guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Sektor parekraf, kata dia, mendukung SDGs melalui penguatan identitas budaya, peningkatan inklusivitas, pemberdayaan masyarakat lokal, dan penciptaan solusi ekonomi berkelanjutan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) .

“Kami harus menjadikan momentum global ini sebagai bahan bakar untuk berbuat lebih banyak dan kami membutuhkan dukungan untuk mencapai SDGs melalui sektor parekraf Indonesia,” kata Wamenparekraf itu.

Baca juga: Sandiaga bakal manfaatkan G20 untuk inisiasi pariwisata berkelanjutan

Dalam kesempatan tersebut, Angela menginginkan AVPN Conference 2022 menjadi platform membangun kerja sama strategis, termasuk untuk mengidentifikasi peluang investasi di sektor parekraf.

Menurut dia, kegiatan itu menandai harapan dan pemulihan menuju masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan bagi semua pihak.

Penyelenggaraan AVPN sebelumnya direncanakan digelar pada 2021. Namun karena pandemi, pihaknya memutuskan menunggu satu tahun agar situasi lebih kondusif sehingga konferensi itu bisa berjalan baik dan berdampak langsung kepada masyarakat khususnya penduduk Bali.

“Kami benar-benar bersyukur bahwa hari ini kita dapat mewujudkan rencana tersebut setelah menundanya di tahun kemarin. Terlebih, tahun ini Indonesia menyelenggarakan Kepresidenan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20,” ungkap Angela.

Untuk itu pemerintah memutuskan memasukkan AVPN sebagai salah satu side event G20 dalam rangka mengorganisir investasi yang berdampak kepada khalayak global, sekaligus mengatasi dan menemukan solusi atas krisis multidimensi yang dihadapi dunia.

Baca juga: Menparekraf berharap AVPN hadirkan peluang investasi sektor parekraf