Jakarta (ANTARA News) - Para pengusaha nasional meyakini ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh dan mampu menghadang dampak krisis Eropa dan Amerika Serikat asalkan pemerintah mampu menjamin adanya kepastian hukum dan keamanan dalam berusaha.

"Ekonomi Indonesia masih cukup kuat dan tangguh, asalkan antara dunia usaha, pemerintah dan pekerja dapat saling mendukung untuk menopang pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi, dalam acara Peringatan 60 Tahun Apindo, di Jakarta, Selasa malam.

Acara yang dihadiri Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menakertrans Muhaimim Iskandar, Ketua PMI Jusuf Kalla dan sekitar 300 orang pengusaha nasional.

Pada kesempatan itu Sofyan dalam pidatonya menyampaikan unek-unek terkait dengan aksi demo buruh yang berlangsung pada Jumat (27/1) di Bekasi.

"Pengusaha terus terang agak khawatir melihat pelaksanaan hukum di Indonesia. Kepentingan politik bisa jalan tapi jangan mengorbankan hukum," katanya.

Ia menambahkan, saat ini semua orang berbicara politik meskipun Pemilu baru akan dilaksanakan dua tahun mendatang atau 2014.

Sofyan menengarai aksi buruh yang terjadi di Bekasi, merupakan agenda politik kelompok tertentu terutama menghadapi Pilkada Jawa Barat pada 2013.

"Kalau hanya kepentingan politik dunia usaha dikorbankan...ini tidak benar," tegasnya.

Mantan aktivis tahun 1966 ini juga menengarai bahwa ada pengusaha yang mencoba untuk memperkeruh suasana dengan memberikan daftar perusahaan yang akan "sweeping" oleh buruh.

"Sedih cara-cara ada pengsuaha yang seperti itu. Saya tahu pengusaha itu tidak semuanya buruk, tapi banyak juga yang jelek," tegasnya.

Untuk itu ia menuturkan, yang penting saat ini dan ke depan adalah kesepakatan tripartit yaitu adanya kemitraan yang terus dijaga antara pemerintah, pengusaha dan buruh.

"Kami menganggap buruh adalah mitra kerja, yang kenaikan upahnya harus diperjuangkan," katanya.

Pada kesempatan itu Sofyan juga menekankan arti pentingnya kerja sama swasta dan BUMN untuk mendorong perekonomian nasional.

Sementara itu Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan di tengah ketidakpastian ekonomi global patut bersyukur bahwa ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 6,5 persen.

"Bahkan pada kuartal I 2012 pertumbuhan masih akan tumbuh di atas 6 persen. Tahun 2012 bukan tahun yang ringan tetapi bukan pula tahun yang berat. 2012 challenging but promising," katanya.

Hatta juga menambahkan bahwa pecapaian-pencapaian indikator makro ekonomi Indonesia tidak lepas dari kontribusi dunia usaha. (R017/B012)