Brussels (ANTARA News) - Uni Eropa mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah segera guna mengakhiri kekerasan di Suriah meskipun konsep resolusi Liga Arab yang didukung PBB mendapat penentangan Rusia.

"Saya mendorong semua anggota Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawab mereka dalam kaitannya dengan situasi di Suriah," kata Presiden Uni Eropa Van Rompuy dalam satu pernyataan setelah pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels pada Senin.

Van Rompuy menyambut langkah Liga Arab pada Sabtu untuk menunda tugas misi pemantauan di Suriah karena kekerasan meningkat, dan mengatakan bahwa Uni Eropa akan terus mendukung upaya organisasi itu untuk menyelesaikan krisis politik di Suriah.

Dewan Keamanan PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi mengenai Suriah pada persidangan Selasa.

Sementara itu, pihak berwenang Suriah telah menerima usulan Rusia untuk bertemu dengan oposisi di Moskow, meskipun pihak oposisi tidak mungkin untuk menjawab undangan untuk dialog kecuali memenuhi tuntutan mereka yakni pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad.

Rusia telah menjadi salah satu pendukung setia Assad selama pemberontakan sepuluh bulan melawan rezimnya.

Moskow telah mengusulkan rancangan resolusi PBB mengenai Suriah, tetapi anggota Barat Dewan Keamanan telah mengritik sebagai terlalu lunak.

Barat telah mengadopsi sejumlah sanksi terhadap rezim Suriah, termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap para pemimpin rezim.

Lebih dari 5.000 orang telah tewas dalam tindakan keras pemerintah Suriah terhadap para demonstran sejak Maret lalu, kata PBB.

Pihak berwenang Suriah menyalahkan kekerasan pada geng bersenjata yang berafiliasi pada Al Qaida dan mengatakan lebih dari 2.000 tentara dan polisi tewas, demikian RIA Novosti melaporkan.

(H-AK/B002)