Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan lima BUMN siap untuk melakukan privatisasi pada 2012.
"Dari sembilan yang diajukan, setelah pembahasan maka dapat
disimpulkan lima yang akan kita lakukan IPO dan `right issue` dengan
sejumlah catatan," ujarnya seusai rapat koordinasi privatisasi BUMN di
Jakarta, Selasa.
Hatta menjelaskan kelima BUMN itu adalah PT Industri Telekomunikasi
Indonesia, PT Industri Sandang Nusantara, PT Industri Gelas, PT Semen
Baturaja dan PT Bank Tabungan Negara.
Ia mengatakan PT Industri Telekomunikasi Indonesia akan disetujui
menerbitkan saham baru melalui skema akusisi mitra kerja sama secara
strategis atau "strategic sales".
"Kita harapkan ini akan bersama dengan BUMN strategis kita dan dalam
rangka ke depan kita ingin mengembangkan industri telekomunikasi
nasional kita," ujarnya.
Hatta menambahkan, PT Industri Sandang Nusantara dan PT Industri
Gelas juga disetujui melepas saham melalui skema "strategic sales".
"Strategic sales diutamakan ke BUMN yang dapat mengelola aset-aset
Industri Sandang dengan baik dan Industri Gelas juga dikaitkan dengan
salah satu anak perusahaan BUMN yang tepat untuk akusisinya," ujarnya.
Sementara, PT Semen Baturaja akan melakukan penawaran saham perdana
atau IPO sebesar maksimum 35 persen dengan tujuan penggunaan dana untuk
pengembangan perusahaan.
"Penawaran disetujui setelah dilakukan hal-hal terkait rekening dana
investasi dan sewa lahan milik PT Kereta Api Indonesia," ujar Hatta.
Kemudian, PT Bank Tabungan Negara juga akan disetujui untuk
menawarkan saham melalui skema "right issues" sekitar 12-14 persen.
Hatta mengatakan pemerintah melakukan penundaan untuk penawaran
saham perdana terhadap PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, karena IPO
baru akan disetujui setelah proses "holding" berjalan.
"Intinya Perkebunan ini akan dilakukan IPO maksimum 30 persen setelah proses holding berjalan," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Hatta, juga memutuskan penundaan penawaran saham
perdana untuk PT Pegadaian karena saat ini perusahaan tersebut masih
memiliki struktur permodalan yang sehat.
"Kita punya pertimbangan lain mengingat fungsi pegadaian ada hal-hal
lain yang jadi perhatian pemerintah. Di samping misinya itu tidak
sekedar profit semata tapi ada hal-hal lain yang perlu perhatian kita.
Jadi kita tunda sambil cari solusi terbaik," katanya.
Sedangkan, untuk PT Kimia Farma dapat melakukan "right issue"
setelah melakukan "swap" dengan PT Indo Farma agar nilai saham dari
perusahaan tersebut dapat lebih kuat.
"Ada saham yang bisa mereka `swap` atas rekomendasi kita, setelah
itu baru `right issue`. Intinya setuju `right issue` setelah proses
`swap`," ujarnya.
Hatta mengatakan saat ini ada dua atau tiga BUMN yang sedang dalam usulan privatisasi.
Ia juga mengharapkan semakin banyak BUMN yang segera "go public" untuk meramaikan pasar modal Indonesia di masa mendatang.
"Presiden menginginkan harus lebih banyak BUMN `go public` biar
pasar modal bergairah dan kita akan cari lagi beberapa BUMN yang masih
memungkinkan untuk melakukan IPO," katanya.
(S034*D017*R027)
Lima BUMN diprivatisasi pada 2012
31 Januari 2012 15:46 WIB
Menko Perekonomian Hatta Rajasa. (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012
Tags: