Bekasi (ANTARA News) - Demo besar-besaran buruh di tujuh kawasan industri di Kabupaten Bekasi pada Jumat (27/1) diyakini tidak akan sampai berdampak pada terpengaruhnya investor karena persoalan itu bisa cepat diatasi dan semua pihak telah berkomitmen untuk kembali beraktivitas.

"Iklim investasi di Indonesia tetap kondusif, apalagi baru-baru ini dua lembaga pemeringkat internasional memberikan penilaian tripple B untuk `Investment Grade` bagi Indonesia," kata sekretaris Forum Investor Bekasi (FIB) Handoyo Budhisedjati di Bekasi, Senin.

Ia menyatakan, demonstrasi lazim terjadi di negara demokrasi dan selama aktivitas itu bisa selesai dalam waktu singkat dan tanpa anarkhis tentunya tidak akan mengurangi minat investasi di Indonesia.

Kondisi perekonomian di Indonesia yang terus membaik dengan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen serta penduduk yang banyak menjadikan negara itu sebagai pilihan untuk investasi yang ideal.

Terkait dengan adanya investor yang merelokasi pabriknya ia menegaskan hal itu bisa saja merupakan kepanikan sesaat dan setelah aksi selesai damai dan keesokan harinya aktivitas produksi berjalan seperti semula akan jadi pertimbangan untuk menerapkan rencana itu.

"Harus diingat relokasi dari perusahaan asing itu masih di Indonesia dan tentunya perlu pertimbangan matang sebelum memutuskannya. Apalagi sekarang kondisi sudah sangat kondusif," ujarnya.

Dengan penghargaan "Investment Grade" justru kemungkinan investor asing akan membanjiri Indonesia, mengingat lembaga penilai itu memiliki kredibilitas tinggi.

"Tinggal bagaimana mengomunikasikan peluang investasi di Indonesia dengan pelaku usaha di luar negeri serta regulasi yang kondusif. Pengusaha dan pemerintah harus mampu meyakinkan mitra asing untuk menanam modal di Indonesia," ujar bos perusahaan keramik Mulia itu.

Sekretaris Apindo Bekasi Muryono menegaskan, investasi tetap akan masuk ke Indonesia mengingat berbagai keunggulan yang dimiliki negara tersebut sehingga daya saing usaha cukup kondusif.

Ia menegaskan biaya produksi di Indonesia sangat kompetitif, pasar energik dan kebutuhan tenaga kerja mencukupi sehingga investor lebih tertarik masuk," ujarnya.

"Kalau ada demo itu wajar di ranah demokrasi. Demo yang berlarut-larut dan anarkhis memang bisa mempengaruhi investasi tapi apa yang terjadi di kawasan industri beberapa hari lalu merupakan dinamika dan bisa cepat selesai," ujarnya. (ANT)