Masyarakat berterima kasih pahlawan Betawi dijadikan nama jalan
21 Juni 2022 15:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pergantian nama jalan dengan nama tokoh Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta, Senin. (20/6/2022) (ANTARA/Luthfia Miranda Putri)
Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Betawi menyatakan berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena mengabadikan pahlawan dari Betawi menjadi nama jalan.
"Masyarakat Betawi mengapresiasi dan berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, yang mengembalikan ingatan publik terhadap tokoh-tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama jalan," kata Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Beky Mardani saat dihubungi ddi Jakarta, Selasa.
Menurut Bekky, masyarakat terutama anak muda saat ini perlu mengenal para pahlawan Betawi yang dahulu berjuang demi kemerdekaan bangsa.
Hal tersebut diperlukan agar eksistensi para pahlawan di masa lalu tidak hilang ditelan zaman. Becky berharap dengan menjadikan nama pahlawan sebagai nama jalan dapat memberikan motivasi warga untuk melanjutkan perjuangan para tokoh Betawi dalam berbagai bidang.
Baca juga: Pemkot abadikan Bang Pitung sebagai nama jalan untuk hormat pahlawan
Pemerintah Kota Jakarta Barat mengabadikan nama seorang pahlawan Betawi, Bang Pitung, di sebuah jalan di kawasan Rawa Belong untuk menghormati jasa pahlawan tersebut.
"Jangan biarkan nama-nama yang sudah berjasa di kita ini dilupakan, kita perlu teladan dan contoh baik dari orang-orang sebelum kita," kata Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat (Jakbar) Ahmad Syaropi saat ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa.
Syaropi mengatakan, pencanangan nama pahlawan menjadi jalan bermula dari gagasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengimbau masyarakat dan jajarannya untuk menghormati jasa para pahlawan.
Gagasan itu berlanjut ke realisasi penggantian nama jalan di wilayah Jakarta Barat menjadi nama pahlawan. Awalnya, ada beberapa nama pahlawan yang muncul untuk diabadikan sebagai nama jalan.
"Ada nama Guru Madjid sama Guru Makmun, Juned Al Batawi. Mereka yang menyebarkan agama Islam di wilayah Betawi," kata dia.
Lalu nama Pitung pun muncul berdasarkan usulan masyarakat. Mereka yang mengusulkan, yakni kumpulan sanggar silat yang ada di kawasan Rawa Belong.
Baca juga: Ini puluhan tokoh Betawi jadi nama jalan di Jakarta
Pitung diusulkan oleh banyak sanggar silat yang ada di Rawa Belong. "Ada sekitar 15 sanggar silat di wilayah itu," kata dia.
Syaropi menilai sosok Pitung sangat berpengaruh di kawasan tersebut, terutama dalam perkembangan silat di kawasan Rawa Belong hingga DKI Jakarta.
Tidak hanya itu, kata Syaropi, Pitung juga dikenal sebagai sosok pendekar yang mahir beladiri silat dan melawan para penjajah demi membela warganya.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat bersama warga sepakat menamai jalan di kawasan Rawa Belong menjadi Jalan Bang Pitung.
"Masyarakat Betawi mengapresiasi dan berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, yang mengembalikan ingatan publik terhadap tokoh-tokoh yang namanya diabadikan menjadi nama jalan," kata Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Beky Mardani saat dihubungi ddi Jakarta, Selasa.
Menurut Bekky, masyarakat terutama anak muda saat ini perlu mengenal para pahlawan Betawi yang dahulu berjuang demi kemerdekaan bangsa.
Hal tersebut diperlukan agar eksistensi para pahlawan di masa lalu tidak hilang ditelan zaman. Becky berharap dengan menjadikan nama pahlawan sebagai nama jalan dapat memberikan motivasi warga untuk melanjutkan perjuangan para tokoh Betawi dalam berbagai bidang.
Baca juga: Pemkot abadikan Bang Pitung sebagai nama jalan untuk hormat pahlawan
Pemerintah Kota Jakarta Barat mengabadikan nama seorang pahlawan Betawi, Bang Pitung, di sebuah jalan di kawasan Rawa Belong untuk menghormati jasa pahlawan tersebut.
"Jangan biarkan nama-nama yang sudah berjasa di kita ini dilupakan, kita perlu teladan dan contoh baik dari orang-orang sebelum kita," kata Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat (Jakbar) Ahmad Syaropi saat ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa.
Syaropi mengatakan, pencanangan nama pahlawan menjadi jalan bermula dari gagasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengimbau masyarakat dan jajarannya untuk menghormati jasa para pahlawan.
Gagasan itu berlanjut ke realisasi penggantian nama jalan di wilayah Jakarta Barat menjadi nama pahlawan. Awalnya, ada beberapa nama pahlawan yang muncul untuk diabadikan sebagai nama jalan.
"Ada nama Guru Madjid sama Guru Makmun, Juned Al Batawi. Mereka yang menyebarkan agama Islam di wilayah Betawi," kata dia.
Lalu nama Pitung pun muncul berdasarkan usulan masyarakat. Mereka yang mengusulkan, yakni kumpulan sanggar silat yang ada di kawasan Rawa Belong.
Baca juga: Ini puluhan tokoh Betawi jadi nama jalan di Jakarta
Pitung diusulkan oleh banyak sanggar silat yang ada di Rawa Belong. "Ada sekitar 15 sanggar silat di wilayah itu," kata dia.
Syaropi menilai sosok Pitung sangat berpengaruh di kawasan tersebut, terutama dalam perkembangan silat di kawasan Rawa Belong hingga DKI Jakarta.
Tidak hanya itu, kata Syaropi, Pitung juga dikenal sebagai sosok pendekar yang mahir beladiri silat dan melawan para penjajah demi membela warganya.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat bersama warga sepakat menamai jalan di kawasan Rawa Belong menjadi Jalan Bang Pitung.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022
Tags: