IHSG dibuka menguat, pasar tunggu hasil rapat Bank Indonesia
21 Juni 2022 09:55 WIB
Ilustrasi - Karyawan memotret layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat jelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.
IHSG dibuka menguat 28,67 poin atau 0,41 persen ke posisi 7.005,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,66 poin atau 0,56 persen ke posisi 1.012,45.
"Adapun investor wait and see (tunggu dan lihat) hasil RDG BI terkait potensi normalisasi suku bunga acuan (BI-7DRRR) yang saat ini berada di level 3,5 persen. IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang bergerak pada rentang 6.898-7.054," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Bursa ekuitas AS ditutup pada sesi Senin (20/6) untuk hari libur nasional. Sedangkan bursa ekuitas Eropa berakhir di zona hijau pada (20/6), setelah lima hari perdagangan yang bergejolak pekan lalu.
Swiss National Bank mengejutkan pasar dengan kenaikan pertama sejak 2007 dan Bank of England menerapkan peningkatan suku bunga kelima berturut-turut.
Setelah pertemuan darurat pekan lalu, Bank Sentral Eropa juga mengumumkan berencana untuk membuat alat baru untuk mengatasi risiko fragmentasi Zona Euro, sebuah langkah yang bertujuan meredakan kekhawatiran krisis utang.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka naik 28,67 poin
Dari data makro Eropa, indeks harga produsen Jerman naik 33,6 persen (yoy) pada Mei dan merupakan rekor kenaikan terbesar.
Sementara itu bursa Asia ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah pada perdagangan Senin (20/6) awal pekan ini, di mana investor merespons kebijakan suku bunga acuan terbaru bank sentral China People Bank of China (PBoC).
PBoC memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga pinjaman acuan, dengan suku bunga Loan Prime Rate (LPR) tenor satu tahun masih berada di 3,7 persen, sedangkan LPR tenor lima tahun masih di 4,45 persen.
Dengan dipertahankannya suku bunga, PBoC melihat perekonomian China mulai berangsur pulih setelah kebijakan karantina wilayah (lockdown) kembali diterapkan di beberapa wilayah. Selain itu, kebijakan tersebut menjadi indikasi PBoC mengantisipasi lonjakan inflasi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 440,05 poin atau 1,71 persen ke 26.211,27, Indeks Hang Seng naik 156,49 poin atau 0,74 persen ke 21.320,4, dan Indeks Straits Times meningkat 19,83 poin atau 0,64 persen ke 3.116,23.
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 10 poin
IHSG dibuka menguat 28,67 poin atau 0,41 persen ke posisi 7.005,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,66 poin atau 0,56 persen ke posisi 1.012,45.
"Adapun investor wait and see (tunggu dan lihat) hasil RDG BI terkait potensi normalisasi suku bunga acuan (BI-7DRRR) yang saat ini berada di level 3,5 persen. IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang bergerak pada rentang 6.898-7.054," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Bursa ekuitas AS ditutup pada sesi Senin (20/6) untuk hari libur nasional. Sedangkan bursa ekuitas Eropa berakhir di zona hijau pada (20/6), setelah lima hari perdagangan yang bergejolak pekan lalu.
Swiss National Bank mengejutkan pasar dengan kenaikan pertama sejak 2007 dan Bank of England menerapkan peningkatan suku bunga kelima berturut-turut.
Setelah pertemuan darurat pekan lalu, Bank Sentral Eropa juga mengumumkan berencana untuk membuat alat baru untuk mengatasi risiko fragmentasi Zona Euro, sebuah langkah yang bertujuan meredakan kekhawatiran krisis utang.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka naik 28,67 poin
Dari data makro Eropa, indeks harga produsen Jerman naik 33,6 persen (yoy) pada Mei dan merupakan rekor kenaikan terbesar.
Sementara itu bursa Asia ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah pada perdagangan Senin (20/6) awal pekan ini, di mana investor merespons kebijakan suku bunga acuan terbaru bank sentral China People Bank of China (PBoC).
PBoC memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga pinjaman acuan, dengan suku bunga Loan Prime Rate (LPR) tenor satu tahun masih berada di 3,7 persen, sedangkan LPR tenor lima tahun masih di 4,45 persen.
Dengan dipertahankannya suku bunga, PBoC melihat perekonomian China mulai berangsur pulih setelah kebijakan karantina wilayah (lockdown) kembali diterapkan di beberapa wilayah. Selain itu, kebijakan tersebut menjadi indikasi PBoC mengantisipasi lonjakan inflasi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 440,05 poin atau 1,71 persen ke 26.211,27, Indeks Hang Seng naik 156,49 poin atau 0,74 persen ke 21.320,4, dan Indeks Straits Times meningkat 19,83 poin atau 0,64 persen ke 3.116,23.
Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 10 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: