Anwar akan prioritaskan TKI dan perbatasan
30 Januari 2012 15:56 WIB
Tokoh oposisi sekaligus mantan wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memaparkan orasi ilmihanya pada acara "Revitalisasi Gerakan Dakwah, Menuju Kebangkitan Islam dan Indonesia" di Aula Barat ITB Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1). Acara yang diselenggarakan BAKORNAS LDMI-PB HMI bekerjasama dengan STEI-ITB dan YPM Salman ITB menjadikan Anwar Ibrahim sebagai salah satu pemateri kunci pada sarasehan nasional tentang pemikiran almarhum Muhammad Imaduddin Abdulrahim (Bang Imad). (FOTO ANTARA/Agus Bebeng )
Bandung (ANTARA News) - Mantan wakil perdana menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan jika dirinya terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia, ia akan memprioritaskan penanganan permasalahan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan perbatasan wilayah antara Malaysia dan Indonesia.
"Oh semua, saya akan prioritaskan semuanya dari mulai masalah tenaga kerja Indonesia sampai masalah perbatasan," kata Anwar Ibrahim, usai memberikan orasi ilmiah di Aula Barat Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin.
Menurutnya, permasalahan tenaga kerja Indonesia tidak harus diselesaikan dengan hukuman cambuk atau sejenisnya tapi harus ditangani dengan bijak.
"Kalau ada kasus kriminal, tidak masalah ini orang Indonesia Burma. Ini soal pekerja asing. Jangan jadikan mereka itu sebagai budak, ini soal moral bukan soal politik. Bagi saya ada kasus di mana, mereka diberlakukan dan diapa-apakan tapi seolah-oleh orang kaya dilindungi," kata Anwar.
Selain itu, di hadapan para dosen, Rektor ITB, mahasiswa ITB dan tamu undangan lain, Anwar Ibrahim berjanji jika dirinya terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Pemilu Malaysia 2012, dirinya berjanji akan menurunkan harga minyak dan gas di Malaysia.
"Apa hal pertama yang akan saya lakukan untuk negara saya kalau saya terpilih jadi Perdana Menteri Malaysia,. Saya bilang dalam satu hari saya akan turunkan harga minyak dan gas di Malaysia," ujarnya.
Menurut Anwar, Malaysia ialah salah satu negara penghasil minyak bumi dan gas terbesar dan setiap tahunnya pemerintah Malaysia memperoleh keuntungan 90 miliar ringgit per tahunnya.
Dirinya menyakini akan mendapatkan dukungan besar dari rakyat Malaysia dalam Pemilihan Umum 2012 di Negeri Jiran tersebut.
"Kalau dilihat dari dukungan rakyat, setelah dibebaskan 9 Januari lalu. Terjadi dukungan dari rakyat yang besar," ujarnya.
(ANTARA)
"Oh semua, saya akan prioritaskan semuanya dari mulai masalah tenaga kerja Indonesia sampai masalah perbatasan," kata Anwar Ibrahim, usai memberikan orasi ilmiah di Aula Barat Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin.
Menurutnya, permasalahan tenaga kerja Indonesia tidak harus diselesaikan dengan hukuman cambuk atau sejenisnya tapi harus ditangani dengan bijak.
"Kalau ada kasus kriminal, tidak masalah ini orang Indonesia Burma. Ini soal pekerja asing. Jangan jadikan mereka itu sebagai budak, ini soal moral bukan soal politik. Bagi saya ada kasus di mana, mereka diberlakukan dan diapa-apakan tapi seolah-oleh orang kaya dilindungi," kata Anwar.
Selain itu, di hadapan para dosen, Rektor ITB, mahasiswa ITB dan tamu undangan lain, Anwar Ibrahim berjanji jika dirinya terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Pemilu Malaysia 2012, dirinya berjanji akan menurunkan harga minyak dan gas di Malaysia.
"Apa hal pertama yang akan saya lakukan untuk negara saya kalau saya terpilih jadi Perdana Menteri Malaysia,. Saya bilang dalam satu hari saya akan turunkan harga minyak dan gas di Malaysia," ujarnya.
Menurut Anwar, Malaysia ialah salah satu negara penghasil minyak bumi dan gas terbesar dan setiap tahunnya pemerintah Malaysia memperoleh keuntungan 90 miliar ringgit per tahunnya.
Dirinya menyakini akan mendapatkan dukungan besar dari rakyat Malaysia dalam Pemilihan Umum 2012 di Negeri Jiran tersebut.
"Kalau dilihat dari dukungan rakyat, setelah dibebaskan 9 Januari lalu. Terjadi dukungan dari rakyat yang besar," ujarnya.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
Tags: