Milenial Muslim Bersatu dukung BNPT latih santri lawan radikalisme
21 Juni 2022 00:27 WIB
Workshop BNPT Toleransi Memperkokoh Negeri dan Pelatihan Santri Melalui Bidang Agama dan Multimedia dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur. (ANTARA/HO- istimewa)
Depok (ANTARA) - Ketua Milenial Muslim Bersatu Khairul Anam, merespon positif kegiatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang memberi pembekalan kepada para santri untuk meningkatkan literasi digital guna melawan radikalisme di dunia maya.
"Peran para santri ini sangat penting untuk menekan dan meminimalisasi paham-paham yang radikal yang menjurus pada aksi-aksi teror serta menyebarkan konten konten keagamaan yang kreatif di dunia maya," kata Anam yang merupakan mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah dalam keterangannya, Senin (20/6).
Apalagi pelatihannya, kata Anam menghadirkan para trainer yang mumpuni di bidangnya, "Saya nilai ini tepat sasaran karena diikuti oleh para santri dari sepuluh pondok pesantren terbesar dan tertua di Jawa Timur,." kata dia.
Pelatihan ini juga diapresiasi dan didukung santri yang mengikuti acara tersebut. Santri asal Ponpes Annuqoyah Sumenep Madura Rosidi Bahri, menyatakan mendapatkan banyak hal, baik itu ilmu tentang nasionalisme, cinta Tanah Air, dan tentang kewajiban untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: Keberhasilan redam radikalisme titik krusial menuju Indonesia emas
"Saya menjadi lebih yakin dengan keterikatan berkesinambungan dari satu sama lain, akan memperkokoh persahabatan demi kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) . Saya mempunyai niat yang sangat kuat di hati saya seluruh jiwa raga, saya waqafkan untuk NKRI," ungkap Rosidi
Senada dengan itu, peserta lainnya santriwati dari Ponpes Tebuireng Jombang Anis Faikatul Jannah menilai kegiatan ini sangat baik, dan menjadi bukti perhatian pemerintah kepada para santri.
"Kegiatan ini banyak memberikan pengetahuan baru baik tentang nasionalisme, pencegahan pemikiran radikal hingga terorisme. Ini juga menjadi kesempatan bagi para santri untuk membuktikan peranannya dalam merawat kebangsaan kita, eksistensi santri untuk negeri harus benar-benar dibuktikan," kata Anis.
Sebelumnya, BNPT mengadakan Workshop Toleransi Memperkokoh Negeri dan Pelatihan Santri Melalui Bidang Agama dan Multimedia dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme yang dilaksanakan di Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur pada 14-17 Juni 2022.
Baca juga: BNPT latih santri puluhan pesantren lawan narasi radikal di dunia maya
Baca juga: Deputi BNPT ajak santri gelorakan jihad kebangsaan di dunia siber
"Peran para santri ini sangat penting untuk menekan dan meminimalisasi paham-paham yang radikal yang menjurus pada aksi-aksi teror serta menyebarkan konten konten keagamaan yang kreatif di dunia maya," kata Anam yang merupakan mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah dalam keterangannya, Senin (20/6).
Apalagi pelatihannya, kata Anam menghadirkan para trainer yang mumpuni di bidangnya, "Saya nilai ini tepat sasaran karena diikuti oleh para santri dari sepuluh pondok pesantren terbesar dan tertua di Jawa Timur,." kata dia.
Pelatihan ini juga diapresiasi dan didukung santri yang mengikuti acara tersebut. Santri asal Ponpes Annuqoyah Sumenep Madura Rosidi Bahri, menyatakan mendapatkan banyak hal, baik itu ilmu tentang nasionalisme, cinta Tanah Air, dan tentang kewajiban untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: Keberhasilan redam radikalisme titik krusial menuju Indonesia emas
"Saya menjadi lebih yakin dengan keterikatan berkesinambungan dari satu sama lain, akan memperkokoh persahabatan demi kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) . Saya mempunyai niat yang sangat kuat di hati saya seluruh jiwa raga, saya waqafkan untuk NKRI," ungkap Rosidi
Senada dengan itu, peserta lainnya santriwati dari Ponpes Tebuireng Jombang Anis Faikatul Jannah menilai kegiatan ini sangat baik, dan menjadi bukti perhatian pemerintah kepada para santri.
"Kegiatan ini banyak memberikan pengetahuan baru baik tentang nasionalisme, pencegahan pemikiran radikal hingga terorisme. Ini juga menjadi kesempatan bagi para santri untuk membuktikan peranannya dalam merawat kebangsaan kita, eksistensi santri untuk negeri harus benar-benar dibuktikan," kata Anis.
Sebelumnya, BNPT mengadakan Workshop Toleransi Memperkokoh Negeri dan Pelatihan Santri Melalui Bidang Agama dan Multimedia dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme yang dilaksanakan di Pesantren Tebuireng, Jombang Jawa Timur pada 14-17 Juni 2022.
Baca juga: BNPT latih santri puluhan pesantren lawan narasi radikal di dunia maya
Baca juga: Deputi BNPT ajak santri gelorakan jihad kebangsaan di dunia siber
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: