Manokwari (ANTARA) - Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Papua Barat, serius dalam pengembangan dan implementasi kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang bermuatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unipa Dr Sepus Fatem di Manokwari, Senin, mengatakan pelaksanaan MBKM di kampus Unipa bertujuan membantu mahasiswa mempercepat penyelesaian studi dengan keterampilan yang baik.
Baca juga: Pemkab Jayapura-STMIK teken MoU dukung program merdeka belajar
"MBKM merupakan skema yang justru membantu mahasiswa, Melalui program merdeka belajar yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik, maka 'hard skill' dan 'soft skill' mahasiswa akan terbentuk dengan kuat," kata Fatem.
Menurut dia, tuntutan dunia kerja saat ini bukan hanya soal penguasaan teori, tetapi juga keterampilan bersosialisasi yang dimiliki oleh mahasiswa.
"Mahasiswa yang terbatas kemampuan teoritisnya akan terbantu dengan keterampilan di luar ruangan yang diperoleh melalui rekognisi di lapangan," katanya.
Baca juga: UMK susun kurikulum merdeka belajar dengan melibatkan dunia industri
Fatem mengatakan bahwa mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih sendiri kegiatan yang diinginkan sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki dari delapan kegiatan kampus merdeka sebagaimana digagas Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Kegiatan kampus merdeka tersebut antara lain pelajar magang atau praktik kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian atau riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen, dan membangun desa atau kuliah kerja nyata (KKN) tematik.
Baca juga: Unibos dan Unismuh Makassar teken kerjasama Program MBKM
"Pelaksanaan kurikulum MBKM di Unipa nantinya diharapkan akan menghasilkan para lulusan yang mampu menjawab kebutuhan pasar kerja, dunia industri, dan digitalisasi revolusi industri saat ini," katanya.
Unipa serius impelementasikan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka
20 Juni 2022 16:35 WIB
Kampus Universitas Papua (ANTARA/Tri Adi Santoso)
Pewarta: Tri Adi Santoso
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: