Mendag kunjungi Mentan di Kementerian Pertanian
20 Juni 2022 15:59 WIB
Tangkapan layar - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Senin (20/6/2022). ANTARA/Aditya Ramadhan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di kantor Kementerian Pertanian untuk memastikan kolaborasi dalam membangun pangan nasional tetap terjaga dengan baik.
"Tidak boleh ada gap antara Kementerian. Kami sudah biasa telpon-telpon, sudah beres," kata Mendag Zulkifli Hasan saat menyambangi Mentan Syahrul yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Menteri Perdagangan yang akrab disapa Zulhas tersebut mengatakan Kemendag dan Kementan harus berada di garda depan dalam melakukan perlindungan terhadap petani dan pedagang kecil.
Zulhas mengaku kolaborasi yang akan dibangun nantinya antara lain menjaga petani agar tidak rugi, yaitu dengan membuat perlindungan atau aturan agar Indonesia mampu menahan laju impor pada komoditas bawang putih, gula pasir dan juga kedelai.
"Saya dengar dari Pak Menteri itu beras lebih, jagung lebih. Nah ini bisa kita sinkronkan, kolaborasi kerja sama agar jangan sampai petani-petani kita mati karena impor yang lebih dan tidak ada aturan, yang tidak perlu seperti bawang merah dan cabai, itu kan tidak perlu impor. Nah itu perlu ada perlindungan kepada petani-petani kita," katanya.
Dia mengatakan Kemendag siap mengikuti aturan dan semua program Kementan untuk menjaga pangan Indonesia agar meningkat dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
"Kalau perdagangan kan atur saja kan. Tapi semua kan ada di pertanian, tetapi kalau pertanian tidak dilindungi susah juga kan, nanti dimarahi petani. Memang ini harus kerja sama yang erat," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih atas kunjungan Mendag Zulhas dalam rangka menjaga pangan nasional.
Menurut Mentan Syahrul, kolaborasi ini merupakan sesuatu yang baik dalam membangun sektor pertanian yang lebih kuat.
"Ini sesuatu yang sangat bagus sekali untuk kita bersama-sama membangun sektor pertanian Indonesia," kata Syahrul.
Baca juga: Ekonom: Tata niaga pangan jadi tantangan utama bagi Mendag baru
Baca juga: Seskab: "Penyegaran" Mendag diperlukan guna urus pangan dan inflasi
"Tidak boleh ada gap antara Kementerian. Kami sudah biasa telpon-telpon, sudah beres," kata Mendag Zulkifli Hasan saat menyambangi Mentan Syahrul yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Menteri Perdagangan yang akrab disapa Zulhas tersebut mengatakan Kemendag dan Kementan harus berada di garda depan dalam melakukan perlindungan terhadap petani dan pedagang kecil.
Zulhas mengaku kolaborasi yang akan dibangun nantinya antara lain menjaga petani agar tidak rugi, yaitu dengan membuat perlindungan atau aturan agar Indonesia mampu menahan laju impor pada komoditas bawang putih, gula pasir dan juga kedelai.
"Saya dengar dari Pak Menteri itu beras lebih, jagung lebih. Nah ini bisa kita sinkronkan, kolaborasi kerja sama agar jangan sampai petani-petani kita mati karena impor yang lebih dan tidak ada aturan, yang tidak perlu seperti bawang merah dan cabai, itu kan tidak perlu impor. Nah itu perlu ada perlindungan kepada petani-petani kita," katanya.
Dia mengatakan Kemendag siap mengikuti aturan dan semua program Kementan untuk menjaga pangan Indonesia agar meningkat dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
"Kalau perdagangan kan atur saja kan. Tapi semua kan ada di pertanian, tetapi kalau pertanian tidak dilindungi susah juga kan, nanti dimarahi petani. Memang ini harus kerja sama yang erat," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan terima kasih atas kunjungan Mendag Zulhas dalam rangka menjaga pangan nasional.
Menurut Mentan Syahrul, kolaborasi ini merupakan sesuatu yang baik dalam membangun sektor pertanian yang lebih kuat.
"Ini sesuatu yang sangat bagus sekali untuk kita bersama-sama membangun sektor pertanian Indonesia," kata Syahrul.
Baca juga: Ekonom: Tata niaga pangan jadi tantangan utama bagi Mendag baru
Baca juga: Seskab: "Penyegaran" Mendag diperlukan guna urus pangan dan inflasi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: