Surabaya (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (DPP PDI) Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengemukakan bahwa partainya memilih Miranda Swaray Goeltom untuk menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada tahun 2004 karena kualitasnya, dan tidak terkait dengan suap.

"Karena itu, penetapan Bu Miranda sebagai tersangka kasus cek pelawat akan menuntaskan masalah. Kami sudah mempunyai pengalaman pahit dituduh kena suap tanpa ada penjelasan," katanya di Surabaya, Sabtu.

Hal itu dikemukakannya guna menggapi status tersangka dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Miranda S. Goeltom terkait dengan kasus suap menggunakan cek pelawat saat pemilihan calon Deputi Gubernur BI pada tahun 2004.

Ia menyatakan pihaknya sebagai tertuduh selama ini sebenarnya menjadi korban saja.

"Karena itu, silakan saja KPK bekerja dan jangan sampai diintervensi. Yang jelas, kami optimistis dengan KPK yang sekarang. Kami berpikir positif bahwa KPK akan mampu menuntaskan masalah-masalah besar selama ini," kata Tjahjo menambahkan.

Tjahjo berada di Surabaya guna menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Kehormatan Partai Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan se-Jawa Timur. (*)