Seniman Amerika berencana kirim patung ke bulan pakai pesawat SpaceX
19 Juni 2022 17:15 WIB
Patung “Moon Phases” dengan tulisan "Leonardo da Vinci", salah satu karya Jeff Koons yang dipresentasikan di pameran Art Basel, pada 14 Juni 2022, di Basel, Swiss. (SEBASTIEN BOZON/AFP)
Jakarta (ANTARA) - Seniman asal Amerika Jeff Koons berencana menerbangkan 125 patung versi miniatur yang diberi nama “Moon Phases” ke bulan dengan menggunakan pesawat luar angkasa SpaceX milik Elon Musk.
Dikutip dari AFP, Minggu, setiap patung fisik yang diterbangkan ke bulan akan dijual sebagai Non-Fungible Token (NFT) yang berfungsi seperti sertifikat kepemilikan. Patung-patung tersebut akan ditempatkan sejauh 384.400 kilometer (238.855 mil) terpisah dari pemiliknya.
Satu patung “Moon Phases” berukuran asli diluncurkan oleh Pace Gallery di acara pameran Art Basel di Swiss. Patung berbentuk bulan seukuran bola pantai itu masih ditampilkan di pameran tersebut yang berlangsung pada 16 hingga 19 Juni.
Baca juga: SpaceX pecat karyawan karena mengkritik Elon Musk
Baca juga: Elon Musk jawab undangan Presiden Jokowi datang ke RI pada November
Nantinya, pembeli karya seni buatan Koons juga akan menerima patung seukuran aslinya dengan batu permata yang menandai lokasi patung versi miniatur di bulan. Selain itu, “Moon Phases” juga dilengkapi dengan foto lokasi di bulan di mana miniatur patung-patung itu ditempatkan.
Pace Gallery merupakan salah satu dari sedikit galeri besar yang telah merambah ke bidang NFT. Menurut Clare McAndrew, penulis laporan pasar seni untuk Art Basel, hanya enam persen galeri yang menjual NFT pada 2021.
Menurut catatan McAndrew, volume penjualan NFT yang berhubungan dengan seni melonjak menjadi 945 juta dolar AS pada Agustus 2021 namun kini telah turun menjadi 366 juta dolar AS pada Januari dan kemudian menjadi 101 juta dolar AS pada Mei.
Walau demikian, pasang surut pasar NFT tidak mengganggu pendirian Pace Gallery yang percaya bahwa NFT mewakili “metodologi baru untuk mendistribusikan seni digital”.
Selain karya Koons, pameran seni digital di Art Basel juga menghadirkan karya seniman Turki Ozgur Kar dengan medium layar LCD yang menampilkan seorang pria tengah dikelilingi oleh kerangka. Karya ini sedang dijual oleh galeri Prancis Edouard Montassut.
Vive Arts, sementara itu, menawarkan pengalaman untuk menyelami seni digital dengan bantuan kacamata augmented reality (AR). Karya seni itu menghadirkan avatar dalam bentuk 3D karya seniman Jerman Albert Oehlen.
Selain seni digital, Art Basel juga memamerkan sejumlah karya non-digital mulai dari instalasi yang dibuat seniman Prancis-China Huang Yong Ping yang menggambarkan dapur yang dipenuhi kecoak raksasa hingga serangkaian potret yang diukir di kayu yang dibuat seniman Prancis-Kamerun Barthelemy Toguo. Sementara patung laba-laba karya seniman Prancis-Amerika Louise Bourgeois telah terjual senilai 40 juta dolar AS.
Baca juga: Mantan karyawan OpenSea hadapi tuntutan perdana penipuan "trading NFT"
Baca juga: TokoMall bermitra dengan Netra mudahkan musisi cetak royalty via NFT
Baca juga: Synchronize Fest rilis 100 NFT untuk akses masuk festival seumur hidup
Dikutip dari AFP, Minggu, setiap patung fisik yang diterbangkan ke bulan akan dijual sebagai Non-Fungible Token (NFT) yang berfungsi seperti sertifikat kepemilikan. Patung-patung tersebut akan ditempatkan sejauh 384.400 kilometer (238.855 mil) terpisah dari pemiliknya.
Satu patung “Moon Phases” berukuran asli diluncurkan oleh Pace Gallery di acara pameran Art Basel di Swiss. Patung berbentuk bulan seukuran bola pantai itu masih ditampilkan di pameran tersebut yang berlangsung pada 16 hingga 19 Juni.
Baca juga: SpaceX pecat karyawan karena mengkritik Elon Musk
Baca juga: Elon Musk jawab undangan Presiden Jokowi datang ke RI pada November
Nantinya, pembeli karya seni buatan Koons juga akan menerima patung seukuran aslinya dengan batu permata yang menandai lokasi patung versi miniatur di bulan. Selain itu, “Moon Phases” juga dilengkapi dengan foto lokasi di bulan di mana miniatur patung-patung itu ditempatkan.
Pace Gallery merupakan salah satu dari sedikit galeri besar yang telah merambah ke bidang NFT. Menurut Clare McAndrew, penulis laporan pasar seni untuk Art Basel, hanya enam persen galeri yang menjual NFT pada 2021.
Menurut catatan McAndrew, volume penjualan NFT yang berhubungan dengan seni melonjak menjadi 945 juta dolar AS pada Agustus 2021 namun kini telah turun menjadi 366 juta dolar AS pada Januari dan kemudian menjadi 101 juta dolar AS pada Mei.
Walau demikian, pasang surut pasar NFT tidak mengganggu pendirian Pace Gallery yang percaya bahwa NFT mewakili “metodologi baru untuk mendistribusikan seni digital”.
Selain karya Koons, pameran seni digital di Art Basel juga menghadirkan karya seniman Turki Ozgur Kar dengan medium layar LCD yang menampilkan seorang pria tengah dikelilingi oleh kerangka. Karya ini sedang dijual oleh galeri Prancis Edouard Montassut.
Vive Arts, sementara itu, menawarkan pengalaman untuk menyelami seni digital dengan bantuan kacamata augmented reality (AR). Karya seni itu menghadirkan avatar dalam bentuk 3D karya seniman Jerman Albert Oehlen.
Selain seni digital, Art Basel juga memamerkan sejumlah karya non-digital mulai dari instalasi yang dibuat seniman Prancis-China Huang Yong Ping yang menggambarkan dapur yang dipenuhi kecoak raksasa hingga serangkaian potret yang diukir di kayu yang dibuat seniman Prancis-Kamerun Barthelemy Toguo. Sementara patung laba-laba karya seniman Prancis-Amerika Louise Bourgeois telah terjual senilai 40 juta dolar AS.
Baca juga: Mantan karyawan OpenSea hadapi tuntutan perdana penipuan "trading NFT"
Baca juga: TokoMall bermitra dengan Netra mudahkan musisi cetak royalty via NFT
Baca juga: Synchronize Fest rilis 100 NFT untuk akses masuk festival seumur hidup
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Tags: