TikTok dicecar senator AS soal konten perang Rusia
19 Juni 2022 10:41 WIB
Ilustrasi - Aplikasi TikTok tampil terunduh di sebuah ponsel pintar. Ilustrasi diambil 13 Juli 2021. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic.
Jakarta (ANTARA) - Senator dari Partai Republik Amerika Serikat mempertanyakan posisi TikTok soal perang Rusia-Ukraina karena konten yang dianggap propaganda perang.
"Laporan terbaru mengindikasikan TikTok mengizinkan media Rusia membanjiri platform dengan propaganda mendukung perang yang berbahaya," kata para senator Republik dalam surat yang ditandatangani oleh Steve Daines, John Cornyn, Roger Wicker, John Barrasso, James Lankford dan Cynthia Lummis, dikutip dari Reuters, Minggu.
Baca juga: Perusahaan induk TikTok akan buat banyak investasi masuki bisnis VR
Mereka sangat khawatir karena TikTok mengizinkan "penyebaran propaganda pro-perang kepada orang Rusia, yang berisiko menambah korban jiwa yang sudah bagi Ukraina dan Rusia".
Kedutaan Besar Rusia di Washington belum memberikan jawaban atas isu ini.
Dalam keterangan kepada Reuters, TikTok mengatakan mereka akan terus bekerja sama dengan senat untuk isu ini dan menjawab pertanyaan mereka.
TikTok pada Maret menyatakan akan menangguhkan fitur siaran langsung (live streaming) dan mengunggah video di Rusia sambil mereka meninjau aturan baru di Rusia.
Para senator, mengutip sebuah laporan, bahwa konten pro-Rusia tidak dihapus sehingga arsip propaganda mendukung perang bisa diakses dengan mudah.
Baca juga: Instagram tes layar penuh, mirip TikTok
Baca juga: Arjuna 89 tak menyangka single "Takdir Memisahkan" viral di TikTok
Baca juga: TikTok perbanyak fitur untuk atur waktu penggunaan di aplikasinya
"Laporan terbaru mengindikasikan TikTok mengizinkan media Rusia membanjiri platform dengan propaganda mendukung perang yang berbahaya," kata para senator Republik dalam surat yang ditandatangani oleh Steve Daines, John Cornyn, Roger Wicker, John Barrasso, James Lankford dan Cynthia Lummis, dikutip dari Reuters, Minggu.
Baca juga: Perusahaan induk TikTok akan buat banyak investasi masuki bisnis VR
Mereka sangat khawatir karena TikTok mengizinkan "penyebaran propaganda pro-perang kepada orang Rusia, yang berisiko menambah korban jiwa yang sudah bagi Ukraina dan Rusia".
Kedutaan Besar Rusia di Washington belum memberikan jawaban atas isu ini.
Dalam keterangan kepada Reuters, TikTok mengatakan mereka akan terus bekerja sama dengan senat untuk isu ini dan menjawab pertanyaan mereka.
TikTok pada Maret menyatakan akan menangguhkan fitur siaran langsung (live streaming) dan mengunggah video di Rusia sambil mereka meninjau aturan baru di Rusia.
Para senator, mengutip sebuah laporan, bahwa konten pro-Rusia tidak dihapus sehingga arsip propaganda mendukung perang bisa diakses dengan mudah.
Baca juga: Instagram tes layar penuh, mirip TikTok
Baca juga: Arjuna 89 tak menyangka single "Takdir Memisahkan" viral di TikTok
Baca juga: TikTok perbanyak fitur untuk atur waktu penggunaan di aplikasinya
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: