Surabaya (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mendukung Nahdlatul Ulama (NU) memperkuat posisi saudagar nahdliyin.

"NU harus bangkit karena mayoritas. NU yang mayoritas selama ini justru masih minoritas secara ekonomi," katanya saat berbicara dalam Rembug Nasional Saudagar NU di Surabaya, Jumat.

Didampingi pembicara lain dari PT Maspion dan PT Japfa Comfeed, mantan Dirut PT PLN itu mengimbau NU untuk tidak cengeng, jika ingin bangkit. "Nggak boleh cengeng, tapi bagaimana merebut kesempatan yang ada," katanya.

Menurut Ketua Umum Serikat Perusahaan perS (SPS) itu, modal dan teknologi dalam berwirausaha itu penting, tapi ketangguhan dalam berwirausaha itu justru lebih penting.

"Pengalaman gagal dan ditipu itu sangat berharga, karena pengalaman itu yang membuat kita akan tahan banting. Jadi, kalau masih syariat, ya harus seperti itu, seperti belajar naik sepeda itu tidak ada sekolahnya," katanya.

Ia menegaskan bahwa pengalaman itu juga berjenjang, yakni setelah syariat atau tingkat dasar akan beranjak pada tarekat, hakekat, dan akhirnya makrifat. "Kalau sudah makrifat itu uang datang sendiri, tanpa perlu keluar keringat," katanya sambil tersenyum.

Dalam kesempatan itu, Dahlan Iskan menyatakan, setuju perlunya pemerintah untuk memikirkan sektor pertanian, gula, hutan, dan kelautan untuk menekan impor dan memperkuat kemandirian bangsa.

"Impor beras itu memalukan karena itu saya akan mencetak 1.500 hektare lahan sawah baru. Nanti akan saya tawarkan ke Kalimantan, tapi kalau tidak mau, ya akan saya pindahkan ke kawasan lain yang mau," katanya. (*)