Bulu tangkis
Yeremia disarankan pebulu tangkis Jepang tak buru-buru bertanding lagi
18 Juni 2022 22:44 WIB
Petugas medis mengecek kondisi pebulu tangkis ganda putra Indonesia Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang jatuh dan berpasangan dengan Pramudya Kusumawardana saat melawan ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam laga perempat final Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putri Jepang Sayaka Hirota memberikan pesan semangat dan saran kepada Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan agar fokus memulihkan cederanya dan tidak terburu-buru untuk kembali ke lapangan.
Hirota mengalami cedera lutut anterior cruciate ligament (ACL) pada tahun lalu, namun tetap memaksakan diri untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Hirota yang berpasangan dengan Yuki Fukushima itu mencuri perhatian lantaran dia bermain dengan menggunakan penyangga lutut atau knee braces di kaki kanannya.
Kondisi itu hampir serupa dengan yang dialami pemain ganda putra Yeremia, yang mendapati cedera lutut saat menghadapi pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada babak perempat final Indonesia Open 2022, Jumat (17/6).
Yeremia pun harus menepi dari turnamen setidaknya selama tiga sampai enam bulan untuk fokus menjalani terapi.
Baca juga: Yeremia harus menepi setidaknya selama enam bulan
"Jangan terlalu terburu-buru. Kalau sedang dalam proses penyembuhan, jangan ingin cepat-cepat bertanding karena yang tahu badan kita kan kita sendiri," tutur Hirota kepada awak media di area mixed zone Indonesia Open, Sabtu.
"Pelan-pelan saja nanti juga akan datang waktunya," tambah dia.
Hirota mendapati cedera ACL pada Juni 2021 dan baru melakukan operasi pada Agustus. Proses pemulihan yang dia jalani memaksa Hirota/Fukushima harus absen dari turnamen selama satu tahun sebelum melakukan comeback di All England 2022.
Mantan ganda putri nomor satu dunia, Fukushima/Hirota, untuk pertama kalinya lolos ke final pertamanya setelah satu tahun dan akan memperebutkan gelar juara Indonesia Open 2022 bersama dengan rekan senegaranya yang juga juara bertahan, Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Baca juga: Jepang lanjutkan dominasi ganda putri di Indonesia Open
Baca juga: Tuan rumah habis di Indonesia Open 2022 karena kelelahan, kata Rionny
Hirota mengalami cedera lutut anterior cruciate ligament (ACL) pada tahun lalu, namun tetap memaksakan diri untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Hirota yang berpasangan dengan Yuki Fukushima itu mencuri perhatian lantaran dia bermain dengan menggunakan penyangga lutut atau knee braces di kaki kanannya.
Kondisi itu hampir serupa dengan yang dialami pemain ganda putra Yeremia, yang mendapati cedera lutut saat menghadapi pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada babak perempat final Indonesia Open 2022, Jumat (17/6).
Yeremia pun harus menepi dari turnamen setidaknya selama tiga sampai enam bulan untuk fokus menjalani terapi.
Baca juga: Yeremia harus menepi setidaknya selama enam bulan
"Jangan terlalu terburu-buru. Kalau sedang dalam proses penyembuhan, jangan ingin cepat-cepat bertanding karena yang tahu badan kita kan kita sendiri," tutur Hirota kepada awak media di area mixed zone Indonesia Open, Sabtu.
"Pelan-pelan saja nanti juga akan datang waktunya," tambah dia.
Hirota mendapati cedera ACL pada Juni 2021 dan baru melakukan operasi pada Agustus. Proses pemulihan yang dia jalani memaksa Hirota/Fukushima harus absen dari turnamen selama satu tahun sebelum melakukan comeback di All England 2022.
Mantan ganda putri nomor satu dunia, Fukushima/Hirota, untuk pertama kalinya lolos ke final pertamanya setelah satu tahun dan akan memperebutkan gelar juara Indonesia Open 2022 bersama dengan rekan senegaranya yang juga juara bertahan, Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Baca juga: Jepang lanjutkan dominasi ganda putri di Indonesia Open
Baca juga: Tuan rumah habis di Indonesia Open 2022 karena kelelahan, kata Rionny
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: