Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada Kamis mengatakan Teheran bersedia berunding dengan negara-negara dunia mengenai program nuklirnya.

Republik Islam yang telah dikenakan empat babak sanksi PBB itu membantah keras program nuklirnya bertujuan untuk membuat senjata-senjata atom seperti yang dituduhkan Barat, dan menegaskan program itu hanya untuk keperluan sipil.

"Mereka beralasan bahwa Iran mengelak berunding tetapi itu sama sekali tidak benar," kata pemimpin Iran itu yang dikutip media pemerintah. "Seorang yang logis dan memiliki hak, mengapa (ia) harus takut untuk berunding?"

Ia menanggapi secara tegas komentar-komentar para pejabat Barat yang mendesak republik Islam itu kembali ke perundingan menyangkut program nuklinya yang kontroversial itu.

Babak terakhir perundingan antara Iran dan negara-negara besar yaitu Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat diselenggarakan di Turki Januari 2011, tetapi perundingan-perundingan itu gagal.

AS menolak secara langsung menanggapi komentar Ahmadinejad Kamis itu, dengan mengatakan kecuali Teheran menjawab secara resmi surat Ashton.

"Sikap kami adalah tetap bahwa pemeritnah Iran harus menaati kewajiban-kewajibannya pada masyarakat internasional," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney kepada wartawan di pesawat kepresidenan.

Di Washington, juru bicara Depertemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan surat itu "tawaran yang sangat khusus bagi perundingan jika Iran bersedia menjelaskan dengan terus terang berkaitan dengan program nuklirnya".
(H-RN)