Indramayu (ANTARA News) - Hujan angin disertai petir yang melanda daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sejak Kamis pagi hingga sore puluhan pohon sepanjang jalan Juntiyuat tumbang.

"Sejak sepekan terakhir hujan deras ditambah angin kencang terus melanda pesisir pantai utara Indramayu, kini puluhan pohon sepanjang jalan Juntiyuat menuju arah Indramayu tumbang," kata Muhamad salah seorang warga Kecamatan Juntiyuat Kabupaten Indramayu kepada wartawan di Indramayu, Kamis.

Ia mengatakan, kejadian pohon tumbang tidak menimbulkan korban karena jika hujan deras jalan Juntiyuat sepi, pengendara sudah memperhitungkan angin cukup kencang melintasi daerah tersebut sejumlah pohon sudah keropos dan tua.

"Pengendara yang biasa melintasi jalan Juntiyuat mengenal dan selalu berhati-hati saat hujan deras disertai angin kencang karena pohon tumbang sering terjadi bahkan sebelumnya menimpa mobil Avanza,"katanya.

Bencana angin kencang yang merusak ratusan rumah dan menumbangkan puluhan pohon sepanjang pesisir utara Indramayu terus terjadi, sebelumnya Desa Junti Kedokan yang terletak di pesisr pantai Glayem menerjang perkampungan tersebut salah seorang warganya tertimpa reruntuhan.

Sementara itu Dedi Aryanto salah seorang warga di Blok Ketileng Krasak Kecamatan Juntiyuat Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menuturkan, ratusan rumah rusak berat diterjang puting beliung satu rata dengan tanah pada hari Rabu(25/1) hingga kini angin masih kencang.

Ia menambahkan, kondisi cuaca buruk masih terus terjadi sehingga sejumlah warga yang memperbaiki rumah akibat bencana kemarin kesulitan, selain itu bantuan dari pihak terkait terlambat, hanya tadi malam Badan Koordinator Wilayah Cirebon datang.

Semua warga berharap rumah mereka kembali diperbaiki karena musim hujan butuh tempat teduh, kata dia, angin kencang yang melanda Pantura hanya hitungan menit pemukiman penduduk hancur, genteng berserakan dimana-mana ditambah sisa pohon masih perlu dibersihkan.

Utoyo warga Indramayu mengaku, angin kencang masih mengancam masyarakat Pantura, sebaiknya sejumlah pohon dan bangunan kurang layak huni diperhatikan oleh pihak terkait jangan menunggu bencana terjadi, padahal bencana tersebut bukan pertama kali setiap tahun rumah diterjang puting beliung.
(T.KR-EJS/Y003)