Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meninjau dua contoh mobil yang telah dilengkapi konverter gas, hasil rekayasa untuk mendukung program konversi penggunaan bahan bakar minyak ke gas bagi kendaraan bermotor.

"Peninjauan ini untuk melihat secara langsung cara kerja konverter," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono usai melakukan peninjauan di halaman Kantor Kementerian bidang Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Rabu sore.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Kementerian bidang Kesejahteraan Rakyat (Sesmenko Kesra) Indroyono Soesilo dan sejumlah pakar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM)

Dua contoh mobil tersebut dilengkapi konverter yang dikembangkan oleh LIPI dan UGM.

Menko Kesra usai melakukan peninjauan menyatakan apresiasi mendalam terhadap pengembangan penelitian di bidang energi dan mengaku puas dengan karya yang dihasilkan.

Dia menjelaskan, dengan adanya teknologi yang memadai maka bisa mensukseskan kebijakan pemerintah melakukan konversi energi kendaraan bermotor.

"Saya memberikan apresiasi yang sangat baik untuk pengembangan teknologi ini," katanya.

Sementara itu, Sesmenko Kesra Indroyono Soesilo menjelaskan, dalam kaitannya dengan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), LIPI sudah melakukan perekayasaan dan pengujian konverter kit beserta sistem kontrol dan monitoring kinerjanya.

"LIPI juga sudah melakukan kajian yang mendukung kebijakan konversi BBM ke BBG," katanya.

Sementara itu, Indroyono juga menambahkan bahwa UGM terus mengembangkan prototipe konverter yang bisa mengubah kendaraan dari bersumber tenaga bahan bakar minyak menjadi kendaraan berbahan bakar gas.

Menurut dia, cara kerja dari konverter pada mobil penelitian gas UGM itu cukup sederhana, berawal dari tabung gas bertekanan 200 bar yang diletakkan di jok belakang mobil. Selanjutnya, gas tersebut disalurkan ke bagian mesin di depan.

(W004/I007)