Shin Tae-yong optimistis tatap Piala Asia 2023
17 Juni 2022 00:55 WIB
Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong memimpin latihan skuadnya di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (9/2/2021). Kegiatan yang akan berlangsung sampai 28 Februari 2021 tersebut menjadi bagian dari TC persiapan SEA Games 2021. (ANTARA/HO/PSSI)
Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong optimistis menatap Piala Asia 2023 karena yakin skuadnya dapat bersaing di turnamen tersebut.
“Mental dan fisik pemain terus membaik. Para penggemar bisa melihat itu secara langsung. Kami pun akan kedatangan pemain naturalisasi yang membuat tim lebih kuat dari pada saat ini,” ujar Shin di Jakarta, Kamis.
Juru taktik asal Korea Selatan itu menyadari Piala Asia 2023 tidak akan mudah bagi skuadnya karena kualitas lawan jauh lebih baik daripada saat kualifikasi.
Baca juga: Timnas dapat bonus Rp2 miliar karena lolos Piala Asia 2023
Akan tetapi Shin tak pernah ragu dengan para pemainnya. Dia bahkan yakin, dengan menjalani latihan keras dan pertandingan-pertandingan uji coba, skuad “Garuda” dapat “sekelas” dengan tim-tim tangguh lain di Asia.
Apalagi, menurut pria berusia 52 tahun itu, PSSI dan pemerintah Indonesia sangat memerhatikan kebutuhan timnas dan tak pernah setengah-setengah dalam memberikan sokongan.
“PSSI, mulai dari ketua umum hingga staf membantu dan mendukung penuh timnas. Itu membuat timnas saat ini sangat berkembang ke arah yang positif,” tutur Shin.
Baca juga: Witan sebut Shin aktor utama di balik sukses tembus Piala Asia
Indonesia mengunci slot di Piala Asia 2023 lantaran berhasil merebut status sebagai salah satu dari lima peringkat kedua terbaik, dari enam grup yang ada di putaran ketiga kualifikasi.
Dengan demikian, Indonesia sudah mencatatkan lima kali penampilan di Piala Asia. Sebelumnya, skuad “Garuda” berkompetisi pada edisi 1996, 2000, 2004 dan 2007.
Nantinya, di Piala Asia 2023, timnas Indonesia kemungkinan besar dapat diperkuat para pemain naturalisasi seperti Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama.
Jordi dan Sandy sebenarnya direncanakan bermain di Kualifikasi Piala Asia 2023, tetapi tak terjadi lantaran pewarganegaraan mereka belum tuntas.
Baca juga: Jordi Amat kecewa tapi terima tak bermain di Kualifikasi Piala Asia
“Mental dan fisik pemain terus membaik. Para penggemar bisa melihat itu secara langsung. Kami pun akan kedatangan pemain naturalisasi yang membuat tim lebih kuat dari pada saat ini,” ujar Shin di Jakarta, Kamis.
Juru taktik asal Korea Selatan itu menyadari Piala Asia 2023 tidak akan mudah bagi skuadnya karena kualitas lawan jauh lebih baik daripada saat kualifikasi.
Baca juga: Timnas dapat bonus Rp2 miliar karena lolos Piala Asia 2023
Akan tetapi Shin tak pernah ragu dengan para pemainnya. Dia bahkan yakin, dengan menjalani latihan keras dan pertandingan-pertandingan uji coba, skuad “Garuda” dapat “sekelas” dengan tim-tim tangguh lain di Asia.
Apalagi, menurut pria berusia 52 tahun itu, PSSI dan pemerintah Indonesia sangat memerhatikan kebutuhan timnas dan tak pernah setengah-setengah dalam memberikan sokongan.
“PSSI, mulai dari ketua umum hingga staf membantu dan mendukung penuh timnas. Itu membuat timnas saat ini sangat berkembang ke arah yang positif,” tutur Shin.
Baca juga: Witan sebut Shin aktor utama di balik sukses tembus Piala Asia
Indonesia mengunci slot di Piala Asia 2023 lantaran berhasil merebut status sebagai salah satu dari lima peringkat kedua terbaik, dari enam grup yang ada di putaran ketiga kualifikasi.
Dengan demikian, Indonesia sudah mencatatkan lima kali penampilan di Piala Asia. Sebelumnya, skuad “Garuda” berkompetisi pada edisi 1996, 2000, 2004 dan 2007.
Nantinya, di Piala Asia 2023, timnas Indonesia kemungkinan besar dapat diperkuat para pemain naturalisasi seperti Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama.
Jordi dan Sandy sebenarnya direncanakan bermain di Kualifikasi Piala Asia 2023, tetapi tak terjadi lantaran pewarganegaraan mereka belum tuntas.
Baca juga: Jordi Amat kecewa tapi terima tak bermain di Kualifikasi Piala Asia
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022
Tags: