Washington (ANTARA News) - Presiden Barack Obama menyambut baik kematian pemimpin Libya Moamer Gaddafi dan memperingatkan Bashar al-Assad dari Suriah bahwa hari-hari rezimnya terhitung Selasa ketika dia menjanjikan dukungan abadi AS demi cita-cita Kebangkitan Arab.

"Ketika pasang perang surut, gelombang perubahan menyapu ke seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara, dari Tunis hingga Kairo, dari Sanaa sampai Tripoli," kata Obama dalam pidato kenegaraan di Kongres, lapor AFP.

"Setahun lalu, Gaddafi adalah salah seorang diktator yang bercokol paling lama di dunia -- seorang pembunuh dengan darah orang Amerika di tangannya. Sekarang, dia sudah lenyap.

"Dan di Suriah, saya tidak ragu bahwa rezim Assad akan segera mendapati bahwa kekuatan perubahan tidak dapat dihindari, dan bahwa martabat manusia tidak dapat disangkal."

Sementara menyatakan tidak jelas bagaimana peristiwa di Timur Tengah dan Afrika Utara akan berkembang, Obama mengatakan dia akan terus "berdiri melawan kekerasan dan intimidasi" dan mendukung cita-cita demokrasi.

"Bagaimana transformasi yang luar biasa akan berakhir tetap tidak jelas. Namun kami memiliki taruhan sangat besar dalam hasilnya," katanya.

"Kami akan mendukung kebijakan yang mengarah kepada demokrasi yang kuat dan stabil dan pasar terbuka, karena tirani tidak cocok dengan kebebasan." (K004)