Jakarta
(ANTARA News) - Rencana kerja 2012 PT Bio Farma (Persero), satu-satunya produsen vaksin di Asia Tenggara, dimulai berupa kerja sama dengan Kementerian Kesehatan
dan Kementerian Riset dan Teknologi. Secara resmi, hal itu ditandai penandatanganan nota kerjasama sinergi penelitian dan pengembangan
vaksin, di Jakarta, Rabu.
"Konsorsium itu merupakan cikal bakal
upaya menghasilkan produk vaksin dan bahan baku obat dalam negeri," kata
Menteri Kesehatan, Endang R Sedyaningsih, dalam sambutannya.
Dalam
kesempatan itu, Bio Farma juga menerima prototipe vaksin flu burung
atau avian influenza (AI) dari Universitas Indonesia. Indonesia merupakan negara yang rentan serangan flu burung sekaligus pusat spesimen virus H5N1, virus penyebab flu burung.
"Penyerahan
prototipe vaksin AI merupakan dukungan awal pemerintah kepada Bio Farma
dalam rangka mewujudkan percepatan riset vaksin," kata Direktur Utama
PT Bio Farma (Persero), Iskandar.
Penelitian dan pengembangan
vaksin membutuhkan waktu selama 15 tahun sehingga Bio Farma memerlukan jalan pintas dengan mempercepat riset vaksin melalui sinergi Academic,
Business dan Government (ABG).
"Langkah melalui jalan pintas itu dilakukan
dengan menyelenggarakan kembali Forum Riset Vaksin Nasional (FVRN),"
katanya.
FVRN merupakan program lanjutan dari Simposium
Kemandirian Riset Vaksin Nasional pada tahun lalu yang menghasilkan
sejumlah konsorsium untuk penelitian dan pengembangan masa depan seperti
vaksin dengue, vaksin malaria, vaksin AIDS/HIV, vaksin Rotavirus,
vaksin AI dan vaksin New TB.
Konsorsium itu terdiri dari
beberapa orang yang berasal dari berbagai universitas dan lembaga
penelitian baik dalam maupun luar negeri. Rencananya, FVRN akan
diselenggarakan pada Agustus 2012 dalam rangka HUT Bio Farma ke-122
tahun.
Salah satu langkah Bio Farma mewujudkan perusahaan kelas dunia, adalah dengan mengirimkan vaksin ke 177 negara khususnya negara-negara
berkembang dan memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.
Bio Farma
juga menjalin beberapa kerjasama dalam menghasilkan sinergi untuk
mendukung inovasi produk nasionak di bidang penelitian, pengembangan,
transfer taknologi vaksin dengan perguruan tinggi nasional, lembaga
litbangkes, pemerintah dan peneliti asing seperti JPRI, Virginia Tech,
Lipotek, MCRI, Bionet, Biken dan IWATE. (adm)
Bio Farma "teken" nota kerjasama penelitian dan pengembangan vaksin
25 Januari 2012 16:18 WIB
PT Bio Farma (Persero) menjadi mitra Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi dalam pengadaan dan riset vaksin nasional. (PT Bio Farma Persero)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012
Tags: