Jakarta (ANTARA News) - Menara Big Ben di Istana Westminster, Inggris, dikabarkan semakin miring, dan ini menimbulkan ketakutan bahwa menara itu tergelincir ke Sungai Thames.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan masa depan lambang kebanggaan kota London itu.

Media setempat melaporkan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Inggris menggelar pertemuan Senin lalu it untuk mendiskusikan hasil laporan survei untuk perbaikan Big Ben.

DPR memang pihak yang bertanggung jawab dalam menjaga bangunan neo-Gothic dari awal abad 29 ini.

Biaya perbaikan Big Ben diperkirakan mencapai miliaran poundsterling.

Daily Telegraph melaporkan, menara setinggi 96 meter itu kini puncaknya sudah miring ke arah kiri dengan kemiringan mencapai 46 cm, salah satunya akibat pengerjaan jalur kereta bawah tanah Jubilee.

Nmaun aali konstruski yang juga mengerjakan renovasi menara miring Pisa di Italia mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dia mengatakan butuh 10.000 tahun untuk mencapai sudut yang ditakutkan.

Profesor John Burland dari Imperial College London juga mengatakan bahwa pengerjaan jalur kereta bawah tanah Jubilee pada 1990-an bukan penyebab kemiringan dan retakan pada BIg Ben.

Sementara juru bicara komisi DPR mengatakan kemiringan Big Ben sudah ada sejak dibangun pada 1859.

"Menara sudah miring selama bertahun-tahun," ujar Burland. "Ketika saya pertama kali mulai mengerjakan parkiran, terlihat jelas bahwa menara itu sudah miring."

Dia juga mematahkan ketakutan media yang menyatakan gedung parlemen ini akan rubuh ke Sungai Thames.

"Setiap bangunan tua pasti memiliki retakan," ujar Burland. "Intinya, retak dan kemiringan sudah ada sejak bertahun-tahun dan bukan karena Jalur Jubilee."
M048