Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Jerman tertarik berinvestasi di beberapa sektor di Indonesia, di antaranya sektor infrastruktur, digital, dan energi.

"Mereka perusahaan-perusahaan di bidang digital, database, kemudian perusahaan infrastruktur. Kemudian juga perusahaan yang terkait dengan financial inclusion dan future energi. Mereka juga tertarik dengan green hydrogen, dan yang sudah berjalan dengan Kadin Indonesia terkait vokasi, di mana vokasi ini perlu dilanjutkan," kata Menko Airlangga usai menghadiri Temu Bisnis antara Delegasi Bisnis Jerman dan Indonesia di Gedung Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) di Jakarta, Kamis.

Menurut Airlangga, kerja sama sektor vokasi antara kedua negara perlu dilanjutkan, karena hal itu penting untuk meningkatkan keahlian sumber daya manusia Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga menyambut kunjungan Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, di Gedung PIDI 4.0.

Menurut Airlangga, Presiden Jerman mengapresiasi pembangunan PIDI 4.0 dengan berbagai inovasi di dalamnya. Sehingga, kerja sama kedua negara dapat semakin ditingkatkan di berbagai sektor, termasuk teknologi digital.

"Tadi, Presiden Jerman melihat dan mengapresiasi apa yang dilakukan Indonesia. Tentu dalam rangka 70 tahun hubungan Indonesia-Jerman banyak yang bisa kita dorong. Terutama, pada posisi Jerman yang sedang memimpin G7 dan Indonesia sebagai Presidensi G20," ujar Airlangga.

Airlangga menambahkan, Presiden Jerman juga mengatakan, dengan berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, pandemi COVID-19, konflik antara Rusia-Ukraina, dan harga komoditas yang tinggi, Jerman merasa penting untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia.

"Hal ini karena yang diselesaikan adalah persoalan global, tidak hanya bilateral antara Indonesia-Jerman. Karena ini juga terkait ketahanan pangan," kata Airlangga.