Manchester, Inggris (ANTARA News/Reuters) - Penyerang Manchester City, Carlos Tevez, telah ditetapkan bersalah atas perbuatannya dan didenda sebanyak enam pekan gaji karena terbang ke Argentina tanpa ijin, demikian dikutip sumber klub tersebut, Selasa (24/1).

Pemain berusia 27 tahun itu, yang menolak melakukan pemanasan selama pertandingan Liga Champion pada September lalu, membuat marah klub yang bermain untuk Liga Premier itu karena memperpanjang kunjungannya di Argentina sejak November 2011 dan berupaya untuk meninggalkan klub tersebut pada Januari.

"Menanggapi kabar tersebut, Manchester City menegaskan bahwa Carlos Tevez ditetapkan bersalah melalui sidang disipliner pada 21 Desember 2011 atas perbuatannya yang melanggar kontrak, dan untuk itu dia didenda sebanyak gaji enam pekan," tulis sumber tersebut.

"Tevez memilih mengajukan banding, yang ditolak oleh panel banding yang terdiri atas para direktur klub. Tevez memiliki batas waktu hingga 30 Januari untuk mengajukan banding akhirnya ke Liga Premier," tambah keterangan itu.

Dalam keterangan tersebut tidak dijelaskan secara rinci mengenai jumlah denda yang harus dibayarkan. Namun media setempat melaporkan bahwa Tevez digaji sekitar 311.700 dolar AS (setara Rp2,8 miliar) per pekan.

Tevez diberitakan akan meninggalkan City karena mendapat pinangan yang menarik dari AC Milan, Inter Milan dan Paris St Germain (PSG). Namun Manchester City menegaskan bahwa klub itu tidak akan menerima tawaran rendah atau perjanjian pinjaman.

Sementara itu, Presiden Manchester City Khaldoon Al Mubarak mengeluarkan pernyataan kerasnya melalui harian nasional Abu Dhabi, bahwa klub tersebut tidak akan melepas Tevez jika tidak ada pembeli yang tepat hingga Januari.

Kewajiban Kontrak

Khaldoon Al Mubarak, yang juga seorang pengusaha kaya di Arab, membenarkan bahwa telah ada pembicaraan antara dia dengan Inter Milan dan PSG. Dia juga memperingatkan AC Milan atas kepindahan yang dianggapnya sebagai salah pengertian akan kepercayaan diri.

"Carlos Tevez tetap sebagai pemain dengan kewajiban kontraknya terhadap Manchester City selama dua setengah musim ke depan. Kecuali kami menerima tawaran yang kami anggap layak dan sebanding dengan kontrak itu," katanya.

"Inter Milan dan PSG telah melakukan pendekatan lewat diskusi dengan itikad yang baik, dan hal itu selalu menjadi pengalaman positif untuk berhubungan melalui pendekatan profesional. Dalam situasi seperti ini, AC Milan bukanlah salah satu pilihan bagi Tevez untuk pindah. Kepala Eksekutif Milan, Adriano Galliani, dan para penasehatnya telah mengembangkan kepercayaan diri mereka yang salah melalui diskusi awal mereka terhadap Tevez dan para penasehatnya," tambah Khaldoon.

"Jika AC Milan ingin dipertimbangkan sebagai klub yang akan dituju Tevez, mereka sebaiknya berhenti saling mengucapkan selamat dan mulai mempelajari persyaratan yang kami ajukan," jelasnya.

Hampir empat bulan sejak Manager City Roberto Mancini menyatakan bahwa Tevez telah menyelesaikan tugasnya di klub tersebut setelah pertandingan melawan Bayern Munich, masa depan Tevez masih belum jelas dengan perpindahannya yang akan ditutup pada pekan ini.

Tindakan tegas disipliner baru-baru ini terjadi setelah Tevez didenda sebesar dua pekan gaji dan diskors selama menjalani penyelidikan internal sejak September 2011.

Setelah penyelidikan pertama itu, Mancini menawarkan perdamaian kepada Tevez jika penyerang itu mau meminta maaf. Tapi bukannya meminta maaf, Tevez, yang dikontrak Manchester City sebesar 25 juta Poundsterling (sekitar Rp325 miliar) sejak Juli 2009, justru membolos dari latihan dan terbang ke Argentina.

Manchester City telah menangani dengan baik pemain yang tergabung sebagai pencetak gol terbanyak di Liga pada musim lalu itu. City juga telah mencetak tiga poin lebih unggul dari United di puncak Liga Utama Inggris.

(F013)