Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, minta Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menghilangkan dualisme kepemimpinan agar tidak terus-menerus menimbulkan kebingungan pemerintah dan masyarakat.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jayawijaya Tenus Gombo di Wamena, Kamis, mengatakan dualisme kepemimpinan KNPI yang terjadi di pusat dan provinsi itu berdampak hingga di Jayawijaya.

"Organisasi kepemudaan, seperti KNPI, yang selama ini vakum perlu dipulihkan atau reorganisasi. Kendala vakum karena ada dualisme kepengurusan, pengaruh dari pusat sampai provinsi," kataya.

Mantan Ketua KNPI Jayawijaya itu mengatakan KNPI selama ini mampu menjadi laboratorium pembentukan generasi muda, namun belakangan ini tidak berjalan baik karena terjadi dualisme kepengurusan yang tidak kunjung mampu diselesaikan.

"Dualisme ini membuat pemuda bingung sehingga kita korban untuk pembinaan generasi muda. Selain KNPI, kan ada organisasi sayap atau payung kepemudaan lain," katanya.

Ia menyebut awalnya wadah KNPI sangat baik sebagai tempat pembinaan nilai-nilai kebangsaan bagi generasi bangsa namun kini tidak berjalan seperti harapan itu.

"KNPI ini wadah pembinaan, bukan wadah politik. Itu tempat paling strategis untuk semua pemuda belajar disiplin, bersaing lewat wadah itu," katanya.

Pemerintah terus mendorong dan mengharapkan generasi penerus menghargai nilai-nilai yang ditanamkan leluhur bangsa, misalnya Empat Pilar Kebangsaan.

Baca juga: DPR dorong dualisme KNPI diakhiri, parlemen siap mediasi

Baca juga: Menegpora Sebaiknya Selesaikan Dualisme KNPI