Malang (ANTARA News) - Manajemen Persema hanya melayangkan surat peringatan terhadap Irfan Bachdim terkait tindakannya yang mangkir selama sepekan dari pemusatan latihan (TC) di Batu, Jawa Timur, pada 4-11 Januari lalu.

CEO Persema Didied Poernawan Affandi, Rabu mengatakan, sanksi yang dijatuhkan pada pemain yang berposisi sebagai penyerang (striker) tersebut, sesuai dengan kesepakatan dan komitmen internal manajemen dan kontrak yang telah ditandatangani seluruh pemain.

"Kami tetap berkomitmen menjatuhkan sanksi sesuai aturan yang telah disepakati bersama. Setiap pemain yang mangkir dari latihan dikenakan denda sebesar Rp1 juta/hari," ujarnya.

Menanggapi ringannya sanksi yang dijatuhkan pada pemain kelahiran Belanda itu, pengamat bola dari Malang Yunan Syaifullah mengemukakan, seharusnya manajemen bisa bertindak lebih tegas terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan pemain, tak terkecuali Irfan Bachdim.

Ia menilai, sikap dan tindakan pemain blasteran Indonesia-Belanda itu sudah melebihi batas, namun sanksinya sangat ringan dan manajemen tidak perlu menganakemaskan Bachdim."Jika ingin tim tetap kondusif, tidak perlu ada anak emas," tegasnya.

Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan, jika manajemen berani bertindak tegas, pasti dia (Bachdim) tidak akan berani melakukan tindakan indisipliner lagi.

Bukan hanya manajemen, pelatih Persema Slave Radovski yang sebelumnya secara tegas tidak akan menurunkan Bachdim ketika menjamu Bontang FC beberapa lalu, ternyata juga tetap diturunkan, meski sebagai pemain pengganti.

Bachdim mangkir dari TC selama tujuh hari di Batu awal Januari lalu karena lebih mengutamakan kontraknya dengan produk iklan yang dibintanginya. Selama mangkir dari TC tersebut, Bachdim berada di Kanada untuk "shooting" iklan.

Padahal izin yang disampaikan pada manajemen saat itu, ia akan pulang ke Amsterdam, Belanda karena ada urusan penting keluarga. Namun, faktanya dia berada di Kanada.

Sebelumnya, Irfan Bachdim juga pernah dicoret dari Timnas U-23 asuhan Rachmad Dharmawan karena mangkir latihan. Akhirnya Bachdim dijatuhi sanksi denda sebesar Rp100 juta dan tidak boleh memperkuat Timnas selama satu tahun dengan masa percobaan tiga bulan.

(E009/C004)