Madrid (ANTARA News) - Dewan Komisaris, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengakui Indonesia perlu belajar lebih banyak dari negara lain, khususnya dari Spanyol dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi penguna kereta api.

Hal itu disampaikan anggota Dewan Komisaris, PT KAI, Yahya Ombara, kepada Duta Besar RI, Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso A, di Madrid, demikin Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Madrid Theodorus Satrio Nugroho kepada ANTARA London, Rabu.

Anggota Dewan Komisaris, Yahya Ombara, Direktur Personalia dan Umum, Joko Margono serta Asisten Deputi Menteri BUMN RI Bidang Infrastruktur dan Logistik, Antonius, melakukan kunjungan ke Spanyol dalam rangka memfasilitasi pelatihan teknik bagi 20 tenaga muda dari Indonesia.

Sementara itu Joko Margono mengungkapkan, telah terjalin kerjasama produksi lokomotif antara PT INKA dan Bombardier yang berbasis di Jerman untuk membuat lokomotif dengan teknologi yang cukup maju namun efisien dari segi pendanaan.

Bombardier mempercayakan pembuatan lokomotif di Indonesia untuk pemasaran di wilayah Asia, ujar Joko Margono.

Dalam pertemuannya, Dubes Adiyatwidi Adiwoso A menyampaikan kepada delegasi PT KAI perlunya Indonesia belajar dari Spanyol karena negara itu memiliki teknologi perketaapian yang maju dan diakui dunia.

Dikatakannya belum lama ini perusahaan kereta api Spanyol telah memenangkan tender untuk membangun jalur kereta Mekah-Medinah, di Saudi Arabia.

Selain itu kemajuan sarana dan prasarana serta industri kereta api Spanyol secara nyata dapat dilihat dari pelayanan yang prima dan adanya kereta yang berkecepatan hingga 300km/jam.

Dubes mengatakan terdapat dua perusahaan bidang perkeretaapin di Spanyol yaitu ADIF yang bertanggung jawab dalam pembangunan infrastruktur dan jalur kereta api, dan RENFE yang bertanggung jawab pada pengadaan lokomotif, gerbong dan pelayanan penumpang.

Baik ADIF maupun RENFE telah menjalin kontak dengan pihak Indonesia untuk menjajagi kemungkinan partisipasi mereka dalam pembangunan dan investasi infrastruktur kereta api di Indonesia.

Dikatakannya keunggulan Spanyol yang dapat dijajagi lebih lanjut adalah kemampuan adaptasi teknologinya yang lebih fleksibel untuk kebutuhan dan kondisi di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan Spanyol memiliki reputasi cukup baik dalam mengadaptasikan teknologi yang digunakan dalam industrinya untuk disesuaikan dengan kebutuhan negara pengguna.

Sebanyak 20 tenaga muda bidang perekerataapian mengikuti pelatihanan selama dua bulan sejak tanggal 19 Januari lalu di bidang konstruksi dan perawatan lokomotif, Pelatihan terbagi di tiga kota yaitu Valencia, Alicante dan Madrid.

Pelatihan tersebut merupakan komitmen PT KAI untuk meningkatkan kualitas pelayanan di masa depan selain Spanyol, Indonesia juga melakukan pertukaran ahli dengan perusahaan kereta api Jerman dan Perancis. (ZG)