Jakarta (ANTARA) - Jumlah pengguna pembayaran daring di China mencapai 904 juta pada akhir 2021, menurut sebuah laporan pada Rabu (15/6).

Angka tersebut menyumbang 87,6 persen dari total warganet di negara itu dan naik hampir 50 juta dari tahun lalu, menurut Asosiasi Pembayaran dan Kliring China.

Tren pembayaran tanpa uang tunai (cashless) dan tanpa kartu (cardless) di China terus berkembang, mencakup peningkatan skenario penggunaan mulai dari memesan makanan hingga membayar tarif bus.

Bank-bank China disebutkan telah menangani hingga 102,28 miliar transaksi semacam itu dengan nilai gabungan 2.353,96 triliun yuan (1 yuan = Rp2.186) atau sekitar 350 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.729) tahun lalu, masing-masing naik 5,32 dan 2,86 kali lipat dari angka pada 2012.

Seiring persaingan yang semakin mendalam, konsentrasi pasar di sektor tersebut menurun tahun lalu, tutur Wang Suzhen, wakil sekretaris jenderal asosiasi tersebut.

Sepuluh bank teratas dalam pembayaran daring memberikan kontribusi 83,75 persen dari total volume pembayaran daring anggota perbankan asosiasi itu pada 2021.

Angka itu turun 7,63 poin persentase secara tahunan (year on year/yoy), dan 10 lembaga pembayaran terbesar mengalami sedikit penurunan pangsa sebesar 0,48 poin persentase menjadi 96,25 persen.