NTB-Uni Eropa jajaki kerja sama perdagangan dan investasi
15 Juni 2022 21:20 WIB
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H Zulkieflimansyah (kiri) bersama Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket (kanan) di Pendopo Gubernur NTB di Kota Mataram, Selasa malam (14/6/2022). (ANTARA/Pemprov NTB).
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama negara-negara anggota Uni Eropa siap berkolaborasi pada sektor perdagangan dan investasi.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memperkuat hubungan kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga pelaku usaha di NTB berkesempatan untuk melakukan kolaborasi dengan negara-negara anggota Uni Eropa terutama pada sektor perdagangan dan investasi.
"Insya Allah akan ada kerja sama kita dengan Uni Eropa di bidang pendidikan, ekonomi, dan perdagangan," ujarnya saat menerima kedatangan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket di Mataram, Rabu.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan ia dan delegasi Uni Eropa lainnya memilih NTB sebagai provinsi Indonesia pertama yang dikunjungi karena memiliki potensi yang besar pada sektor perdagangan dan investasi.
"Kami memilih NTB karena memiliki banyak potensi di sektor perdagangan dan investasi, seperti pada bidang pertanian, perikanan, dan juga pendidikan," ujarnya.
Baca juga: 39 mahasiswa NTB penerima beasiswa lanjutkan kuliah di Eropa
Ada beberapa program dari Uni Eropa yang berhubungan dengan program Pemprov NTB, seperti energi hijau dan pengembangan kurikulum untuk program pertukaran pelajar.
"Tentunya ada beberapa program di NTB yang berhubungan dengan Uni Eropa, seperti Eco Green dan pengembangan kurikulum melalui pertukaran pelajar," kata Vincent Piket.
Vincent Piket juga menyampaikan selain NTB akan ada sekitar 10-15 provinsi lain di Indonesia yang menjadi target kunjungan Uni Eropa dan delegasinya.
"Ada sekitar 10-15 provinsi yang menjadi target keseluruhan program Uni Eropa. Untuk Indonesia sendiri, seperti provinsi-provinsi di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya," kata Vincent Piket.
Baca juga: Aprindo: Permintaan produk makanan dan minuman dari UE meningkat
Baca juga: Ratusan produk UMKM Indonesia tembus Eropa di ajang "Java in Paris"
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memperkuat hubungan kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga pelaku usaha di NTB berkesempatan untuk melakukan kolaborasi dengan negara-negara anggota Uni Eropa terutama pada sektor perdagangan dan investasi.
"Insya Allah akan ada kerja sama kita dengan Uni Eropa di bidang pendidikan, ekonomi, dan perdagangan," ujarnya saat menerima kedatangan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket di Mataram, Rabu.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket mengatakan ia dan delegasi Uni Eropa lainnya memilih NTB sebagai provinsi Indonesia pertama yang dikunjungi karena memiliki potensi yang besar pada sektor perdagangan dan investasi.
"Kami memilih NTB karena memiliki banyak potensi di sektor perdagangan dan investasi, seperti pada bidang pertanian, perikanan, dan juga pendidikan," ujarnya.
Baca juga: 39 mahasiswa NTB penerima beasiswa lanjutkan kuliah di Eropa
Ada beberapa program dari Uni Eropa yang berhubungan dengan program Pemprov NTB, seperti energi hijau dan pengembangan kurikulum untuk program pertukaran pelajar.
"Tentunya ada beberapa program di NTB yang berhubungan dengan Uni Eropa, seperti Eco Green dan pengembangan kurikulum melalui pertukaran pelajar," kata Vincent Piket.
Vincent Piket juga menyampaikan selain NTB akan ada sekitar 10-15 provinsi lain di Indonesia yang menjadi target kunjungan Uni Eropa dan delegasinya.
"Ada sekitar 10-15 provinsi yang menjadi target keseluruhan program Uni Eropa. Untuk Indonesia sendiri, seperti provinsi-provinsi di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya," kata Vincent Piket.
Baca juga: Aprindo: Permintaan produk makanan dan minuman dari UE meningkat
Baca juga: Ratusan produk UMKM Indonesia tembus Eropa di ajang "Java in Paris"
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: