Jakarta (ANTARA) - Parliamentary 20 (P20) dalam Presidensi G20 Indonesia mengusung isu prioritas pembangunan berkelanjutan, ekonomi hijau, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Dalam keterangan yang disampaikan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Persidangan Kementerian Perekonomian Haryo Limanseto yang diterima di Jakarta, Rabu, isu prioritas P20 tahun ini juga mencakup ekonomi inklusif dan masyarakat yang kuat, serta parlemen efektif dan demokrasi yang kuat.

Pemilihan isu prioritas P20 tersebut dinilai tepat dengan kondisi saat ini dan sesuai dengan peran efektif parlemen dalam menyokong demokrasi.

Acara Kick-Off Meeting P20 dilakukan di Surabaya, Jawa Timur, Rabu yang merupakan pembukaan atas serangkaian pertemuan menjelang P20 Summit yang akan digelar pada 6 dan 7 Oktober mendatang.

Dalam acara tersebut pemerintah dan parlemen ditekankan harus bersinergi lebih erat agar ketiga agenda utama tersebut dapat melahirkan manfaat nyata untuk seluruh dunia, khususnya masyarakat Indonesia.

Hadir dalam kesempatan itu Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi P Pambudi.

Baca juga: Puan nilai G20 kesempatan Indonesia tunjukkan diri di mata dunia

Pemerintah menyampaikan dukungannya terhadap inisiasi P20 untuk meningkatkan dukungan parlemen terhadap agenda global, memperkuat kolaborasi antara lembaga eksekutif dan legislatif, dan memperkokoh kemitraan dengan lembaga-lembaga dunia.

Di tengah tantangan global yang sedang terjadi, keutuhan G20 sangat penting karena disparitas hanya akan membawa solusi yang tidak inklusif. Engagement Group P20 memiliki peluang yang lebih besar dan jangkauan yang lebih luas untuk memperkokoh kolaborasi untuk memperkuat G20.

Karakteristik parlemen yang tidak dibatasi sekat birokrasi, kata dia, membuat forum P20 memiliki political weight yang lebih besar untuk turut mencari solusi terhadap tantangan yang sedang terjadi.

Adapun gelaran Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 ini, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar G20 bisa menjadi katalis pertumbuhan dan pemulihan ekonomi global melalui berbagai aksi nyata.

Selain itu arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi yang adil dan terjangkau, yang menjadi agenda utama Presidensi G20 Indonesia juga harus sepenuhnya dikawal bersama. Ketiga agenda utama tersebut tidak hanya mencerminkan kepentingan nasional Indonesia tetapi juga cara pandang Indonesia terhadap pentingnya transformasi global pasca-krisis.

Baca juga: Indonesia selaraskan agenda G20 dengan Global Crisis Response Group
Baca juga: Sri Mulyani: Dinamika global tantangan capai target Presidensi G20