Bocah korban kapal cepat tenggelam ditemukan
23 Januari 2012 19:15 WIB
Tim SAR gabungan mengevakuasi mayat korban tenggelamnya speed boat "Inarisa" ke pangkalan speed boat Desa Tulehu, Kab. Maluku Tengah, Maluku, Senin (23/1). (FOTO ANTARA/Izaac Mulyawan )
Ambon (ANTARA News) - Salah seorang bocah perempuan korban kapal cepat "Inarissa" yang tenggelam dalam pelayaran dari Pelabuhan Tulehu, Pulau Ambon, Maluku Tengah pada Sabtu (21/1) siang telah ditemukan dengan kondisi meninggal di Desa Mamala, Kecamatan Leihitu, Senin.
ANTARA yang memantau pencarian, Senin petang, melaporkan, bocah perempuan teridentifikasi Viona Tuarissa (2 tahun) oleh warga Desa Mamala di pantai setempat.
Mereka selanjutnya melaporkan ke Polsek Leihitu dan dikoordinasikan ke tim SAR untuk mengevakuasi korban ke RSU Tulehu.
Korban setelah diotopsi, selanjutnya diantar kepada keluarga di desa tihulale, kecamatan Kairatu, kabupaten Seram Bagian Barat.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kilfy Wakanno, membenarkan ditemukannya bocah perempuan tersebut yang saat tenggelam di sekitar perairan pulau Pombo bersama ibunya.
"Korban telah diserahkan kepada keluarga di Tihulale untuk dimakamkan," ujarnya.
Dengan demikian masih lima korban yang belum ditemukan sehingga pencarian masih intensif dilakukan tim Basarnas Maluku, Tagana, KPLP dan Polairud dan Samapta Polda Maluku.
Pencarian yang didukung masyarakat pesisir di pulau Ambon, pulau Haruku dan pulau Seram di sekitar lokasi speedboat tenggelam maupun perairan di tiga pulau bertetangga tersebut.
Speedboat naas yang dinakhodai Jerry Sahetapy mengangkut 16 penumpang dan tiga anak buah kapal (abk).
11 orang, termask nakhoda speedboat diselamatkan warga desa Kailolo dan Pelauw, pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah saat peristiwa tenggelam tersebut.
Sedangkan tiga korban meninggalkan yang ditemukan pada Minggu (22/1) adalah Ny. Yoke Wenno, Endro Pariama dan Ny. Opi Tuarissa. (L005)
ANTARA yang memantau pencarian, Senin petang, melaporkan, bocah perempuan teridentifikasi Viona Tuarissa (2 tahun) oleh warga Desa Mamala di pantai setempat.
Mereka selanjutnya melaporkan ke Polsek Leihitu dan dikoordinasikan ke tim SAR untuk mengevakuasi korban ke RSU Tulehu.
Korban setelah diotopsi, selanjutnya diantar kepada keluarga di desa tihulale, kecamatan Kairatu, kabupaten Seram Bagian Barat.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kilfy Wakanno, membenarkan ditemukannya bocah perempuan tersebut yang saat tenggelam di sekitar perairan pulau Pombo bersama ibunya.
"Korban telah diserahkan kepada keluarga di Tihulale untuk dimakamkan," ujarnya.
Dengan demikian masih lima korban yang belum ditemukan sehingga pencarian masih intensif dilakukan tim Basarnas Maluku, Tagana, KPLP dan Polairud dan Samapta Polda Maluku.
Pencarian yang didukung masyarakat pesisir di pulau Ambon, pulau Haruku dan pulau Seram di sekitar lokasi speedboat tenggelam maupun perairan di tiga pulau bertetangga tersebut.
Speedboat naas yang dinakhodai Jerry Sahetapy mengangkut 16 penumpang dan tiga anak buah kapal (abk).
11 orang, termask nakhoda speedboat diselamatkan warga desa Kailolo dan Pelauw, pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah saat peristiwa tenggelam tersebut.
Sedangkan tiga korban meninggalkan yang ditemukan pada Minggu (22/1) adalah Ny. Yoke Wenno, Endro Pariama dan Ny. Opi Tuarissa. (L005)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012
Tags: