Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengharapkan pelaku pariwisata pada Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 mempromosikan pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan guna meningkatkan kunjungan turis domestik maupun mancanegara.

“Saat ini Indonesia sudah mulai beralih dari mass tourism (pariwisata massal) ke jenis pariwisata yang lebih menekankan kualitas, antara lain wellness tourism, health tourism, sport tourism, dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition),” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan mendukung Bali & Beyond Travel Fair 2022 karena akan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

BBTF 2022 merupakan pameran pariwisata yang fokus mempromosikan sektor tersebut kepada dunia dengan mempertemukan 270 buyers dari 30 negara dengan 183 sellers dari 30 kabupaten/kota di 13 provinsi.

Baca juga: Bali and Beyond Travel Fair targetkan transaksi sebesar Rp5,2 triliun

Target nilai transaksi dalam BBTF 2022 ialah sebesar Rp5,2 triliun atau meningkat 22 persen dibandingkan realisasi transaksi di BBTF 2021 sebesar Rp4 triliun.

Pameran itu akan diselenggarakan dengan skema hibrid mulai 14-18 Juni 2022 di Bali International Convention Centre, ITDC, Nusa Dua, Bali.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani menerangkan pihaknya menghadirkan tiga paviliun yang diisi pelaku industri pariwisata, antara lain mulai dari hotel & resor, operator tur, atraksi wisata, restoran, dan desa wisata, yang bakal menawarkan produk-produk wisata berkualitas dan berkelanjutan.

Pertama ialah Paviliun Bali, lalu Paviliun 5 Destinasi Super Prioritas, dan Paviliun Desa Wisata yang berisi lima desa pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

"Nantinya mereka akan bertemu dan melakukan pertemuan bisnis dengan total 270 buyers dari 30 negara. Seperti Australia, Belanda, Malaysia, Singapura, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, dan Nigeria," kata Rizki Handayani.

Baca juga: BBTF 2022 siap bantu pemulihan ekonomi Indonesia melalui pariwisata