Jakarta (ANTARA) - Investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke China Daratan naik 17,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 564,2 miliar yuan (1 yuan = Rp2.179) dalam lima bulan pertama 2022.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan China pada Selasa (14/6), dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS), arus masuk naik 22,6 persen (yoy) menjadi 87,77 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.672).

Arus masuk FDI di industri jasa naik 10,8 persen (yoy) menjadi 423,3 miliar yuan, sementara arus masuk FDI di industri teknologi tinggi melonjak 42,7 persen dari setahun sebelumnya, menurut data dari kementerian tersebut.

Secara spesifik, FDI di manufaktur teknologi tinggi naik 32,9 persen dari periode yang sama tahun lalu, sementara FDI di sektor jasa teknologi tinggi melonjak 45,4 persen (yoy), papar data itu.

Dalam periode tersebut, investasi dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jerman masing-masing meningkat 52,8 persen, 27,1 persen, dan 21,4 persen.

Dalam periode Januari-Mei, FDI yang mengalir masuk ke wilayah tengah China melaporkan kenaikan pesat 35,6 persen (yoy), disusul oleh kenaikan 17,9 persen (yoy) di wilayah barat, dan 16,1 persen (yoy) di wilayah timur.