Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham di bursa Jerman ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (14/6), memperpanjang kerugian untuk hari keenam berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt berkurang 0,91 persen atau 122,64 poin, menjadi menetap di 13.304,39 poin.
Indeks DAX 40 anjlok 2,43 persen atau 334,80 poin menjadi 13.427,03 poin pada Senin (13/6), setelah jatuh 3,08 persen atau 436,97 poin menjadi 13.761,83 poin pada Jumat (10/6), dan tergelincir 1,71 persen atau 247,19 poin menjadi 14.198,80 poin pada Kamis (9/6).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 12 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 28 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
HelloFresh, perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan makanan berlangganan mingguan secara daring mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 7,60 persen.
Disusul oleh saham perusahaan yang menyediakan penjualan daring aksesoris fesyen untuk pria dan wanita Zalando SE merosot 6,20 persen, serta perusahaan manufaktur dan pemasaran peralatan dan komponen elektronik presisi multinasional Jerman Sartorius AG terpuruk 4,86 persen.
Di sisi lain, Vonovia, sebuah perusahaan properti dan pengembang real estat Jerman yang berbasis di Bochum, North Rhine-Westphalia terdongkrak 2,46 persen, merupakan peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan Jerman yang menawarkan pengorganisasian pasar untuk perdagangan saham dan sekuritas lainnya Deutsche Borse AG meningkat 1,17 persen, serta perusahaan jasa pengiriman paket dan manajemen rantai pasokan multinasional Jerman Deutsche Post AG naik 1,01 persen.
Saham di Jerman rugi hari keenam, indeks DAX 40 berkurang 0,91 persen
15 Juni 2022 05:00 WIB
Bursa Saham Frankfurt, Jerman (Reuters)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: