Pangkalpinang (ANTARA News) - Perayaan imlek yang akan memasuki tahun Naga Air, harga buah naga di sejumlah pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), naik hingga 200 persen.

"Menjelang Imlek, permintaan dan pesanan buah naga ini meningkat sampai empat kali lipat lebih, sehingga persediaan menipis seiring pasokan buah ini juga terbatas," ujar Amir, salah seorang pedagang buah di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Minggu.

Ia menjelaskan, saat ini, harga buah naga mencapai Rp150 ribu per kilogram jika dibandingkan harga hari-hari biasanya hanya Rp75 ribu per kilogram.

Sementara harga buah-buahan lainnya hanya mengalami kenaikan tipis, misalnya, harga buah anggur naik menjadi Rp55 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp45 ribu per kilogram, harga buah apel Rp45 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp30 ribu per kilogram.

Sedangkan harga buah semangka turun menjadi Rp6.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp7.000 per kilogram, harga rambutan turun menjadi Rp5.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp6.000 per kilogram dan buah-buahan lokal lainnya.

"Harga buah-buahan lokal ini turun karena pasokan buah dari daerah di kabupaten/kota berlimpah, sementara permintaan kurang," ujarnya.

Menurut dia, buah naga ini merupakan simbol yang biasa digunakan masyarakat keturunan China untuk menyambut datangnya Hari Raya Imlek sebagai simbol istana kerajaan, kemakmuran, kedamaian dan lainnya.

Selain itu, buah naga juga ini juga dipercaya mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Misalnya, manfaat buah naga untuk kesehatan, sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan serta mengobati keluhan keputihan.

"Permintaan tidak saja dari masyarakat Tiong Hoa tetapi juga masyarakat Melayu karena buah naga ini tidak hanya sebagai simbol dalam perayaan Hari Raya Imlek saja, namun mempunyai manfaat yang bisa sebagai pengobatan alternatif, selain obat kimia," ujarnya.

Demikian juag, Yanti, pedagang buah lainnya, menyatakan, stok buah naga kosong karena pasokan buah dari Pulau Jawa terbatas, karena menjelang Imlek permintaan buah naga di Pulau Jawa juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

"Biasanya, kami hanya mengandalkan pasokan buah naga dari petani lokal, namun seminggu menjelang Imlek permintaan buah ini sudah mengalami kenaikan yang tinggi, sehingga kami terpaksa menambah pasokan dari luar daerah, seiring hasil petani buah naga terbatas untuk memenuhi permintaan konsumen menjelang Imlek," ujarnya.