"Saya beberapa hari ini gak nyaman dengan kondisi yang bisa kita lihat di media, termasuk situasi konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini, kekerasan, rasialis. Nah ini bagus untuk kita membawa pesan damai pada mereka," kata Ganjar saat bertemu panitia pelaksana MWC di Rumah Dinas Gubernur Jateng di Semarang, Selasa.
Menurut Ganjar, MWC Ke 17 yang mengambil tema Melintas Batas juga tepat dengan kegelisahan yang dirasakannya sehingga dirinya menyambut baik acara tersebut dan berharap kegiatan ini bisa menciptakan resonansi perdamaian dunia, apalagi komunitas mennonite ini bergerak dengan latar belakang kemanusiaan dan sosial.
"Sehingga kalau kemudian banyak terjadi kekerasan-kekerasan kepada anak terus kemudian rasialisme yang muncul, harus dihentikan dan saya kira komunitas ini bisa menyuarakan," ujarnya.
Mantan anggota DPR RI itu menyebut acara yang melibatkan ribuan umat Nasrani dari 58 negara merupakan momentum yang bagus untuk Indonesia buat komunitas dan gereja agar bisa menyampaikan pada dunia bahwa itu sesuatu yang penting dan mesti menyuarakan itu dengan keras.
Baca juga: Ganjar gaungkan toleransi dan Pancasila di UNS
Baca juga: Ganjar di Bincang Budaya IPB University: Toleransi juga suatu budaya
Koordinator Nasional Agus Setianto menjelaskan MWC ini merupakan kegiatan enam tahun sekali dan Indonesia dipilih menjadi tempat penyelenggaraan ke 17 pada tahun lalu, namun ditunda menjadi tahun 2022 karena pandemi COVID-19.
Pembukaan acara, kata Agus, dilakukan di Kopeng, Kota Salatiga, sedangkan penutupannya di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan bahwa kehadiran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sangat diharapkan agar bisa menambah antusiasme peserta yang hadir.
Dirinya juga berterima kasih karena Ganjar sepemikiran dengan misi yang dibawa dalam acara MWC.
"Pak Gubernur berpesan bahwa kalau bisa MWC ini membawa pesan perdamaian, khususnya yang terjadi di Amerika, (peristiwa) rasialis dan sebagainya. Kalau bisa disuarakan dari momen ini untuk dibawa ke negara masing-masing, khususnya Amerika," katanya.
Baca juga: Ganjar sebut toleransi beragama sudah ada sejak zaman nabi dan wali