Penyakit mulut dan kuku di Kota Tangerang lebih dari 500 kasus
14 Juni 2022 13:35 WIB
Pemeriksaan kesehatan hewan oleh tim dokter Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, Banten, Selasa (14/6/2022) seiring dengan peningkatan kasus PMK saat ini. Di Kota Tangerang PMK sudah melebihi 500 kasus dan 60 persen diantaranya sudah dinyatakan sembuh. FOTO ANTARA/
Tangerang, Banten (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Provinsi Banten menyebutkan sudah ada 500 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di daerah itu dan 60 persen di antaranya sudah dinyatakan sembuh.
Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman di Tangerang, Selasa mengatakan pihaknya kian memperketat pemeriksaan hewan kurban di seluruh lapak penjualan hewan kurban di Kota Tangerang.
Apalagi, momentum Idul Adha 1443 Hijriah /2022 Masehi ini beriringan dengan kasus PMK yang kian merebak di Indonesia, tidak terkecuali Kota Tangerang.
Saat ini secara masif DKP menurunkan belasan dokter hewan untuk memeriksa seluruh kesehatan hewan kurban, di seluruh peternakan hingga lapak penjualan hewan kurban di Kota Tangerang.
Tidak hanya kesehatan fisiknya yang bebas PMK, Tim DKP juga memeriksa surat keterangan sehat dari daerah asal hewan kurban tersebut. Jika semua dicek aman dan sesuai standar, DKP akan memberikan stiker yang menyatakan lapak sehat dan aman PMK.
"Stiker ini bisa menjadi acuan para pembeli hewan kurban, untuk lebih yakin hewan-hewan yang dijual sudah melewati pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat," kata Abduh usai mengecek kesehatan hewan di lapak Kecamatan Periuk.
Ia pun menjelaskan, pengecekan kesehatan hewan yang dilakukan secara masif, beriringan dengan temuan kasus di Kota Tangerang yang tergolong cukup banyak.
Namun, juga sudah banyak hewan terjangkit PMK dinyatakan sembuh. Sisanya, katanya, tinggal melewati massa ingkubasi virus sekitar 14 hari setelah terjangkit.
"Jadi, tidak usah panik semua bisa tertangani hingga dinyatakan sembuh. Masyarakat pun tak perlu ragu menjalankan ibadah berkurban. Tinggal memilih hewan kurban secara cerdas dan mengolah dagingnya secara sempurna," kata Abduh Surahman.
Pedagang hewan kurban Amirullah menyatakan untuk mencegah terpapar PMK maka hewan pesanannya dari Bima NTB dikirim menggunakan jalur laut. Hal ini untuk menghindari daerah Jawa Tengah yang cukup banyak kasus PMK.
"Menjaga sterilisasi di lapak kurban, saya juga menyemprot disinfektan, cuci tangan dan lainnya bagi setiap pembeli yang mau datang. Jadi insyaallah semua diusahakan bersih dan steril untuk hewan yang dipastikan tetap sehat hingga Idul Adha," katanya.
Baca juga: DKP nyatakan 13 hewan ternak di Kota Tangerang positif kuku mulut
Baca juga: Hasil klinis, lima hewan ternak di Tangerang positif PMK
Baca juga: Cegah penyakit PMK, Pemkab Tangerang bentuk satgas
Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman di Tangerang, Selasa mengatakan pihaknya kian memperketat pemeriksaan hewan kurban di seluruh lapak penjualan hewan kurban di Kota Tangerang.
Apalagi, momentum Idul Adha 1443 Hijriah /2022 Masehi ini beriringan dengan kasus PMK yang kian merebak di Indonesia, tidak terkecuali Kota Tangerang.
Saat ini secara masif DKP menurunkan belasan dokter hewan untuk memeriksa seluruh kesehatan hewan kurban, di seluruh peternakan hingga lapak penjualan hewan kurban di Kota Tangerang.
Tidak hanya kesehatan fisiknya yang bebas PMK, Tim DKP juga memeriksa surat keterangan sehat dari daerah asal hewan kurban tersebut. Jika semua dicek aman dan sesuai standar, DKP akan memberikan stiker yang menyatakan lapak sehat dan aman PMK.
"Stiker ini bisa menjadi acuan para pembeli hewan kurban, untuk lebih yakin hewan-hewan yang dijual sudah melewati pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat," kata Abduh usai mengecek kesehatan hewan di lapak Kecamatan Periuk.
Ia pun menjelaskan, pengecekan kesehatan hewan yang dilakukan secara masif, beriringan dengan temuan kasus di Kota Tangerang yang tergolong cukup banyak.
Namun, juga sudah banyak hewan terjangkit PMK dinyatakan sembuh. Sisanya, katanya, tinggal melewati massa ingkubasi virus sekitar 14 hari setelah terjangkit.
"Jadi, tidak usah panik semua bisa tertangani hingga dinyatakan sembuh. Masyarakat pun tak perlu ragu menjalankan ibadah berkurban. Tinggal memilih hewan kurban secara cerdas dan mengolah dagingnya secara sempurna," kata Abduh Surahman.
Pedagang hewan kurban Amirullah menyatakan untuk mencegah terpapar PMK maka hewan pesanannya dari Bima NTB dikirim menggunakan jalur laut. Hal ini untuk menghindari daerah Jawa Tengah yang cukup banyak kasus PMK.
"Menjaga sterilisasi di lapak kurban, saya juga menyemprot disinfektan, cuci tangan dan lainnya bagi setiap pembeli yang mau datang. Jadi insyaallah semua diusahakan bersih dan steril untuk hewan yang dipastikan tetap sehat hingga Idul Adha," katanya.
Baca juga: DKP nyatakan 13 hewan ternak di Kota Tangerang positif kuku mulut
Baca juga: Hasil klinis, lima hewan ternak di Tangerang positif PMK
Baca juga: Cegah penyakit PMK, Pemkab Tangerang bentuk satgas
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: