OPM kembali berulah di Mulia, satu warga tewas
21 Januari 2012 07:48 WIB
Sejumlah anggota Pasukan Brimob Detasemen Pelopor Polda Papua saat diberangkatkan menuju Ilaga, Kabupaten Puncak Papua dari Jayapura dengan menggunakan pesawat Charter twin Otter melalui Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (19/1). Pengiriman pasukan Brimob ini dalam rangka operasi pemulihan keamanan di daerah tersebut menyusul konflik horizontal antar warga terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Puncak, Papua. (FOTO ANTARA/Chanry Andrew Suripatty/12)
Jayapura (ANTARA News) - Kelompok separatis bersenjata yang dikenal dengan nama OPM kembali berulah di kawasan Kurilik, Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Jumat malam sekitar pukul 20.00 WIT hingga menewaskan seorang warga sipil yakni Kisma Rafiq.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Alek Korwa, ketika dihubungi ANTARA, Sabtu pagi, mengakui, korban yang tinggal seorang diri di kiosnya itu ditembak dari belakang dan tewas di dalam kiosnya.
Terlambatnya dilakukan evakuasi akibat cuaca yang berkabut hingga menyebabkan jarak pandang yang sangat terbatas . Apalagi saat insiden terjadi masyarakat melaporkan mendengar bunyi tembakan yang berulang kali.
Evakuasi terhadap korban baru dapat dilakukan sekitar pukul 23.00 wit akibat cuaca yang berkabut dikawasan tersebut.
Korban saat ini masih disemayamkan di RSUD Mulia, sebelum dievakuasi ke kampung halamannya di Sumatera Barat. (E006)
Kapolres Puncak Jaya AKBP Alek Korwa, ketika dihubungi ANTARA, Sabtu pagi, mengakui, korban yang tinggal seorang diri di kiosnya itu ditembak dari belakang dan tewas di dalam kiosnya.
Terlambatnya dilakukan evakuasi akibat cuaca yang berkabut hingga menyebabkan jarak pandang yang sangat terbatas . Apalagi saat insiden terjadi masyarakat melaporkan mendengar bunyi tembakan yang berulang kali.
Evakuasi terhadap korban baru dapat dilakukan sekitar pukul 23.00 wit akibat cuaca yang berkabut dikawasan tersebut.
Korban saat ini masih disemayamkan di RSUD Mulia, sebelum dievakuasi ke kampung halamannya di Sumatera Barat. (E006)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012
Tags: