Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, desa tematik merupakan program yang ditetapkan Pemkab Pamekasan dalam upaya memfokuskan pengembangan ekonomi masyarakat desa dalam satu bidang tertentu.
"Misalnya di desa itu, potensi ekonomi dominan di bidang pariwisata, maka tema yang perlu dikembangkan adalah ekonomi pariwisata desa," katanya.
Jika potensi ekonomi dominan bidang pertanian, maka tema pengembangan ekonomi desa adalah pertanian.
Baca juga: Mendes PDTT ajak mahasiswa berkolaborasi percepat pembangunan desa
Baca juga: KKN mahasiswa Unej berdayakan desa melalui program tematik
Bupati menjelaskan, program desa tematik itu juga sebagai salah satu upaya, agar dukungan program pada desa lebih fokus pada bidang tertentu, sehingga hasilnya akan lebih baik dan lebih maksimal.
Karena itu, sambung Bupati, sejak pertama dirinya memimpin Pamekasan, langsung meminta kepada para kepala desa, agar bisa menetapkan tema pengembangan ekonomi desa.
Program ini, sambung dia, sebagai bentuk pengembangan dari program 'One Village One Product' yang pernah dikembangkan oleh Prof Morihiko Hiramatsu saat menjabat sebagai Gubernur Oita, Jepang 1980.
Konsep ini, lalu dikembangkan juga di sejumlah negara ASEAN. Di antaranya Malaysia, Philipina, Indonesia, Kamboja, Vietnam, Thailand.
"Kami terinspirasi dari program baik dan berhasil dalam mengembangkan ekonomi tersebut, akan tetapi tidak One Village One Product akan tetapi 'satu desa, satu tema atau yang kita sebut dengan desa tematik," katanya, menjelaskan.
Baca juga: BPOLBF luncurkan 30 desa wisata tematik NTT
Bupati menjelaskan, program desa tematik itu juga sebagai salah satu upaya, agar dukungan program pada desa lebih fokus pada bidang tertentu, sehingga hasilnya akan lebih baik dan lebih maksimal.
Karena itu, sambung Bupati, sejak pertama dirinya memimpin Pamekasan, langsung meminta kepada para kepala desa, agar bisa menetapkan tema pengembangan ekonomi desa.
Program ini, sambung dia, sebagai bentuk pengembangan dari program 'One Village One Product' yang pernah dikembangkan oleh Prof Morihiko Hiramatsu saat menjabat sebagai Gubernur Oita, Jepang 1980.
Konsep ini, lalu dikembangkan juga di sejumlah negara ASEAN. Di antaranya Malaysia, Philipina, Indonesia, Kamboja, Vietnam, Thailand.
"Kami terinspirasi dari program baik dan berhasil dalam mengembangkan ekonomi tersebut, akan tetapi tidak One Village One Product akan tetapi 'satu desa, satu tema atau yang kita sebut dengan desa tematik," katanya, menjelaskan.
Baca juga: BPOLBF luncurkan 30 desa wisata tematik NTT
Baca juga: Tiga desa di Pamekasan kembangkan wisata pertanian
Bupati Baddrut Tamam menjelaskan, di Kabupaten Pamekasan itu, terdapat 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan.
"Dari 178 desa tersebut, desa yang telah menetapkan tema hingga akhir 2021 ini sebanyak enam desa, yakni pada 2019 sebanyak satu desa dan pada 2021 sebanyak lima desa," katanya.
Pada 2019 desa yang telah menetapkan tema pengembangan ekonomi adalah Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, sedangkan pada 2021, terdiri dari Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Desa Kertagena Dajah, Kecamatan Kadur, Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan dan Desa Samatan, Kecamatan Proppo.
Tiga di antara enam desa itu memilih tema pengembangan ekonomi pada ekonomi wisata desa, yakni Kertage Dajah, Desa Bunder dan Desa Murtajih, karena di desa itu memiliki potensi alam berupa objek wisata desa.
Baca juga: Program desa tematik di Pamekasan akan dipaparkan di Jepang
Baca juga: Diskominfo Pamekasan dukung program desa tematik dengan internet desaBupati Baddrut Tamam menjelaskan, di Kabupaten Pamekasan itu, terdapat 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan.
"Dari 178 desa tersebut, desa yang telah menetapkan tema hingga akhir 2021 ini sebanyak enam desa, yakni pada 2019 sebanyak satu desa dan pada 2021 sebanyak lima desa," katanya.
Pada 2019 desa yang telah menetapkan tema pengembangan ekonomi adalah Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, sedangkan pada 2021, terdiri dari Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Desa Kertagena Dajah, Kecamatan Kadur, Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan dan Desa Samatan, Kecamatan Proppo.
Tiga di antara enam desa itu memilih tema pengembangan ekonomi pada ekonomi wisata desa, yakni Kertage Dajah, Desa Bunder dan Desa Murtajih, karena di desa itu memiliki potensi alam berupa objek wisata desa.
Baca juga: Program desa tematik di Pamekasan akan dipaparkan di Jepang
Baca juga: Pemulihan ekonomi di Pamekasan melalui "WUB" dan desa tematik