Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR, Priyo Santoso, menilai pernyataan Parlemen Belanda yang mengaitkan masalah pembelian 100 tank Leopard dengan masalah HAM tidak tepat dan tak ada kaitannya sama sekali.
"Kita mendapatkan pemberitaan yang kuat pemerintah Belanda mengait-kaitkan pembelian Leopard tersebut dengan masalah HAM. Ini pernyataan tidak bersahabat dari pimpinan dan anggota Parlemen Belanda," kata Priyo, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat.
Dia menyebutkan, Komisi I DPR berikhtiar sekuat tenaga memperbesar alokasi anggaran terhadap pengadaan arsenal militer Indonesia dan meminta Kementerian Pertahanan segera memodernisasi alat-alat perang secara canggih agar menjadi negara yang disegani.
"Tapi di sisi lain, ternyata Kementerian Pertahanan sering tidak pernah memberikan rancangan besar. Mereka kadangkala secara sepihak, ujug-ujug, tidak ada pembicaraan, tiba-tiba sudah ada pembelian atau rencana membeli dengan pihak lain," katanya.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah sedang memberdayakan agar TNI bisa menggunakan arsenal produksi dalam negeri seperti yang dihasilkan banyak perusahaan nasional. (zul)
Parlemen Belanda kaitkan HAM dengan Leopard tidak bersahabat
20 Januari 2012 15:55 WIB
Leopard 2A5 yang memperkuat jajaran kavaleri berat Angkatan Darat Jerman. Jika tidak ada aral melintang, Indonesia akan memiliki barisan besar Leopard 2A6 (generasi lebih muda dan canggih ketimbang 2A5). (wikipedia)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012
Tags: