Kualifikasi Piala Dunia 2022
Woods tegaskan playoff Piala Dunia lebih dari kerja satu orang
13 Juni 2022 18:09 WIB
Pemain timnas Selandia Baru Chris Wood saat bertanding sebagai pemain Newcastle United melawan Wolverhampton Wanderers di Stadion St James Park, Newcastle, Inggris, Jumat (8/4/2022). ANATARA FOTO/Reuters-Scott Heppell/hp.
Jakarta (ANTARA) - Chris Wood ingin sekali membawa Selandia Baru ke putaran final Piala Dunia saat melakoni laga playoff melawan Kosta Rika namun striker Newcastle United itu cukup berpengalaman untuk tahu bahwa perlu lebih dari satu orang untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pemain depan berusia 30 tahun itu mencetak gol pertama untuk negaranya pada pertandingan persahabatan melawan Honduras pada 2010 dan mengumpulkan 32 gol lagi dalam 12 tahun terakhir sehingga dia menjadi pemain yang paling mungkin menjadi pahlawan Selandia Baru saat melawan negara Amerika tengah tersebut di Qatar.
"Saya ingin sekali menjadi orang itu," kata Wood kepada New Zealand Herald seperti dikutip Reuters, Senin.
"Tetapi saya telah belajar selama karir saya bahwa sekali pun itu bukan saya dan saya melakukan pekerjaan saya dan orang lain adalah orang itu, saya lebih dari senang.
"Tidak akan tergantung kepada satu pemain untuk memenangi pertandingan," tambahnya.
Woods mengakui produktivitasnya mencetak gol dan pengalamannya dalam Liga Premier Inggris bersama Leicester City, Burnley dan sekarang Newcastle akan membuat dia menjadi pemain yang akan diawasi pada Selasa.
Baca juga: Kans empat negara dapatkan dua tiket terakhir Piala Dunia 2022
Dia juga nyaman dengan beban ekspektasi kepada tim dari penggemar All Whites di Selandia Baru.
"Untungnya berusia 30 tahun dan mempunyai pengalaman 13 tahun sebagai profesional, secara mental Anda bisa menganggapnya hanya sebagai pertandingan biasa," kata dia kepada suratkabar tersebut.
"Dulu lebih banyak mempengaruhi saya ketika saya masih muda tapi Anda tahu apa yang membuat Anda tergerak dan Anda tahu permainan Anda luar dalam. Ini Anda dan rekan setim Kamu ... Anda tidak bisa mengendalikan yang lainnya."
Selandia Baru terakhir masuk putaran final Piala Dunia pada 2010 dan tak terkalahkan setelah bermain imbang dalam ketiga pertandingan grup Piala Dunia ini.
Wood, yang waktu itu masih remaja, tampil sebagai pemain pengganti dalam setiap pertandingan di Afrika Selatan 2010 itu dan dia tahu pasti apa yang dipertaruhkan di Stadion Ahmad bin Ali esok Selasa.
"Itu sangat besar," kata Wood. "Itu memberi Anda harapan besar dan keberanian besar mengetahui bahwa dengan pertandingan ini kami bisa ke Piala dunia."
Baca juga: Jackson Irvine ingin Australia hargai penggemar yang bangun pagi
Pemain depan berusia 30 tahun itu mencetak gol pertama untuk negaranya pada pertandingan persahabatan melawan Honduras pada 2010 dan mengumpulkan 32 gol lagi dalam 12 tahun terakhir sehingga dia menjadi pemain yang paling mungkin menjadi pahlawan Selandia Baru saat melawan negara Amerika tengah tersebut di Qatar.
"Saya ingin sekali menjadi orang itu," kata Wood kepada New Zealand Herald seperti dikutip Reuters, Senin.
"Tetapi saya telah belajar selama karir saya bahwa sekali pun itu bukan saya dan saya melakukan pekerjaan saya dan orang lain adalah orang itu, saya lebih dari senang.
"Tidak akan tergantung kepada satu pemain untuk memenangi pertandingan," tambahnya.
Woods mengakui produktivitasnya mencetak gol dan pengalamannya dalam Liga Premier Inggris bersama Leicester City, Burnley dan sekarang Newcastle akan membuat dia menjadi pemain yang akan diawasi pada Selasa.
Baca juga: Kans empat negara dapatkan dua tiket terakhir Piala Dunia 2022
Dia juga nyaman dengan beban ekspektasi kepada tim dari penggemar All Whites di Selandia Baru.
"Untungnya berusia 30 tahun dan mempunyai pengalaman 13 tahun sebagai profesional, secara mental Anda bisa menganggapnya hanya sebagai pertandingan biasa," kata dia kepada suratkabar tersebut.
"Dulu lebih banyak mempengaruhi saya ketika saya masih muda tapi Anda tahu apa yang membuat Anda tergerak dan Anda tahu permainan Anda luar dalam. Ini Anda dan rekan setim Kamu ... Anda tidak bisa mengendalikan yang lainnya."
Selandia Baru terakhir masuk putaran final Piala Dunia pada 2010 dan tak terkalahkan setelah bermain imbang dalam ketiga pertandingan grup Piala Dunia ini.
Wood, yang waktu itu masih remaja, tampil sebagai pemain pengganti dalam setiap pertandingan di Afrika Selatan 2010 itu dan dia tahu pasti apa yang dipertaruhkan di Stadion Ahmad bin Ali esok Selasa.
"Itu sangat besar," kata Wood. "Itu memberi Anda harapan besar dan keberanian besar mengetahui bahwa dengan pertandingan ini kami bisa ke Piala dunia."
Baca juga: Jackson Irvine ingin Australia hargai penggemar yang bangun pagi
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022
Tags: