Tim Seven Summits tatap pendakian terakhir
19 Januari 2012 22:04 WIB
ilustrasi Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Parahyangan (ISSEMU) 2009-2012 yang terdiri Sofyan Arief Fesa (28), Xaverius Frans (24), Broery Andrew (22), dan Janatan Ginting (22) telah berhasil mengapai Puncak Denali (6,195m), Alaska, Amerika Utara. (FOTO ANTARA/ Dokumentasi ISSEMU/pras)
Jakarta (ANTARA News) - Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia (Seven Summits) menatap pendakian terakhir yaitu ke Puncak Everest (8.850 mdpl) di Nepal, setelah sebelumnya telah menyelesaikan enam pendakian yang dijadwalkan.
Ketua Umum Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia, Endriatono Sutarto di Jakarta, Kamis mengatakan, dengan menyisakan satu pendakian maka tinggal selangkah lagi untuk mewujudkan sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia,
"Mewujudkan sebuah kebanggaan bagi bangsa dan negara sudah lama kita dinantikan dan inilah salah satu peluang," katanya di sela penyambutan pendaki yang baru saja melaksanakan pendakian ke Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika.
Menurut dia, Indonesia baru saja mampu menjadi juara umum SEA Games 2011. Untuk menjadi juara ini membutuhkan waktu 14 tahun. Dengan semangat SEA Games kami berharap bisa menyelesaikan rencana pendakian yang telah ditetapkan.
Sesuai rencana, pendakian ke Puncak Everest atau Sagarmatha itu akan dilakukan medio April-Mei 2012 nanti. Dengan menyelesaikan pendakian ke tujuh puncak dunia maka para pendaki itu layak disebut dengan "Seven Summits".
"Kami sangat mengapresiasi hasil yang diraih oleh para pendaki. Kami berharap semuanya bisa menyelesaikan program yang ada," kata Staf Ahli Menpora Tunas Dwidarto di sela penyambutan kedatangan Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia.
Sementara itu Ketua Tim Pendaki, Ardeshir Yaftebbi mengaku perjuangan untuk mencapai Puncak Vinson Massif bukan hal yang mudah. Karakter puncak yang berada di Antartika itu berbeda dengan lima puncak yang sudah didaki sebelumnya.
"Selain lintasan yang dilalui adalah es, lokasi pendakian ini juga sangat dingin. Tahapan untuk mencapai puncak juga cukup panjang," katanya.
Menurut dia, suhu di Puncak Vinson Massif saat pendakian mencapai -30 derajat celcius. Kondisi itu jelas mempengaruhi kondisi tubuh pendaki. Hanya saja dengan persiapan yang matang serta cuaca yang mendukung akhirnya tim mampu mencapai puncak dan mengibarkan Bendera Merah Putih.
Tim yang terdiri dari lima orang pendaki mencapai Puncak Vinson Massif pada Jumat (6/1) pukul 16.15 waktu Antartika atau Sabtu (7/1) pukul 02.15 WIB. Setelah sampai diatas, seluruh tim pendaki langsung turun ke basecamp untuk selanjutnya mempersiapkan diri pulang ke Tanah Air.
Sebelum menyelesaikan pendakian keenam yaitu ke Puncak Vinson Massif, seluruh pendaki telah menyelesaikan lima pendakian yaitu ke Puncak Denali (6.194 mdpl) di Amerika Utara, Puncak Acocagua (6.962 mdpl) di Argentina.
Sebelum itu semua pendaki dari Wanadri itu telah mendaki puncak tertinggi di Eropa yaitu Puncak Elbrus 5.642 mdpl) di Rusia, Puncak Kilimanjaro (5.892 mdpl) di Tanzania serta Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua Indonesia.(ANT)
Ketua Umum Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia, Endriatono Sutarto di Jakarta, Kamis mengatakan, dengan menyisakan satu pendakian maka tinggal selangkah lagi untuk mewujudkan sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia,
"Mewujudkan sebuah kebanggaan bagi bangsa dan negara sudah lama kita dinantikan dan inilah salah satu peluang," katanya di sela penyambutan pendaki yang baru saja melaksanakan pendakian ke Puncak Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika.
Menurut dia, Indonesia baru saja mampu menjadi juara umum SEA Games 2011. Untuk menjadi juara ini membutuhkan waktu 14 tahun. Dengan semangat SEA Games kami berharap bisa menyelesaikan rencana pendakian yang telah ditetapkan.
Sesuai rencana, pendakian ke Puncak Everest atau Sagarmatha itu akan dilakukan medio April-Mei 2012 nanti. Dengan menyelesaikan pendakian ke tujuh puncak dunia maka para pendaki itu layak disebut dengan "Seven Summits".
"Kami sangat mengapresiasi hasil yang diraih oleh para pendaki. Kami berharap semuanya bisa menyelesaikan program yang ada," kata Staf Ahli Menpora Tunas Dwidarto di sela penyambutan kedatangan Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia.
Sementara itu Ketua Tim Pendaki, Ardeshir Yaftebbi mengaku perjuangan untuk mencapai Puncak Vinson Massif bukan hal yang mudah. Karakter puncak yang berada di Antartika itu berbeda dengan lima puncak yang sudah didaki sebelumnya.
"Selain lintasan yang dilalui adalah es, lokasi pendakian ini juga sangat dingin. Tahapan untuk mencapai puncak juga cukup panjang," katanya.
Menurut dia, suhu di Puncak Vinson Massif saat pendakian mencapai -30 derajat celcius. Kondisi itu jelas mempengaruhi kondisi tubuh pendaki. Hanya saja dengan persiapan yang matang serta cuaca yang mendukung akhirnya tim mampu mencapai puncak dan mengibarkan Bendera Merah Putih.
Tim yang terdiri dari lima orang pendaki mencapai Puncak Vinson Massif pada Jumat (6/1) pukul 16.15 waktu Antartika atau Sabtu (7/1) pukul 02.15 WIB. Setelah sampai diatas, seluruh tim pendaki langsung turun ke basecamp untuk selanjutnya mempersiapkan diri pulang ke Tanah Air.
Sebelum menyelesaikan pendakian keenam yaitu ke Puncak Vinson Massif, seluruh pendaki telah menyelesaikan lima pendakian yaitu ke Puncak Denali (6.194 mdpl) di Amerika Utara, Puncak Acocagua (6.962 mdpl) di Argentina.
Sebelum itu semua pendaki dari Wanadri itu telah mendaki puncak tertinggi di Eropa yaitu Puncak Elbrus 5.642 mdpl) di Rusia, Puncak Kilimanjaro (5.892 mdpl) di Tanzania serta Puncak Ndugu-Ndugu atau Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua Indonesia.(ANT)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012
Tags: