IHSG dibuka melemah dipicu inflasi AS yang lebih tinggi dari estimasi
13 Juni 2022 09:51 WIB
Ilustrasi - Pekerja membersihkan podium berlatar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom/pri.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi dibuka melemah dipicu inflasi Amerika Serikat yang lebih tinggi dari estimasi pasar.
IHSG dibuka melemah 94,42 poin atau 1,33 persen ke posisi 6.992,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 19,14 poin atau 1,88 persen ke posisi 1.000,09.
"Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak melemah, mengikuti tren pelemahan di bursa global," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Sentimen negatif datang dari rilis inflasi AS yang di atas estimasi. Kondisi itu dinilai membuat The Fed akan menaikkan suku bunga secara agresif.
Pasar akan kembali melihat bagaimana The Fed bereaksi pada pertemuan pada Rabu (15/6) pekan ini.
Di sisi lain, pasar dapat fokus pada saham-saham big cap consumer. Hal itu dikarenakan potensi penurunan pada harga-harga komoditas seperti CPO yang akan mengurangi tekanan biaya.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin tertahan level support 7.050. Namun pelemahan mungkin terjadi pada perdagangan hari ini dengan level support 7.050 dan resisten 7.200.
Bursa Amerika turun tajam pada perdagangan Jumat lalu. Penurunan tajam itu dipicu oleh rilis angka inflasi Mei yang sebesar 8,6 persen (yoy), lebih tinggi dari estimasi sebesar 8,3 persen (yoy).
Selain itu, inflasi yang sebesar 8,6 persen (yoy), merupakan level tertinggi dalam 40 tahun. Dengan kenaikan inflasi yang tajam, pasar bersiap untuk melihat The Fed menaikkan suku bunga secara lebih agresif dalam beberapa bulan ke depan.
Sementara itu, bursa Eropa bergerak melemah pada akhir pekan lalu. Pasar merespon negatif pernyataan bank sentral Eropa yang mengkonfirmasi rencana kenaikan suku bunga acuan. Selain itu, pasar juga mendapat sentimen negatif dari rilis inflasi AS yang melampaui estimasi.
Sedangkan bursa Asia bergerak variatif. Pasar merespon rilis inflasi China yang sebesar 2,1 persen (yoy), sedikit lebih rendah dari estimasi sebesar 2,2 persen (yoy)
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 792,6 poin atau 2,85 persen ke 27.031,69, indeks Hang Seng turun 517,64 poin atau 2,37 persen ke 21.288,54, dan indeks Straits Times terkoreksi 31,35 poin atau 0,99 persen ke 3.150,38.
Baca juga: IHSG akhir pekan melemah, investor nantikan rilis data inflasi AS
Baca juga: IHSG balik menguat, seiring investor nilai kembali prospek inflasi
IHSG dibuka melemah 94,42 poin atau 1,33 persen ke posisi 6.992,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 19,14 poin atau 1,88 persen ke posisi 1.000,09.
"Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak melemah, mengikuti tren pelemahan di bursa global," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Sentimen negatif datang dari rilis inflasi AS yang di atas estimasi. Kondisi itu dinilai membuat The Fed akan menaikkan suku bunga secara agresif.
Pasar akan kembali melihat bagaimana The Fed bereaksi pada pertemuan pada Rabu (15/6) pekan ini.
Di sisi lain, pasar dapat fokus pada saham-saham big cap consumer. Hal itu dikarenakan potensi penurunan pada harga-harga komoditas seperti CPO yang akan mengurangi tekanan biaya.
IHSG ditutup melemah pada perdagangan kemarin tertahan level support 7.050. Namun pelemahan mungkin terjadi pada perdagangan hari ini dengan level support 7.050 dan resisten 7.200.
Bursa Amerika turun tajam pada perdagangan Jumat lalu. Penurunan tajam itu dipicu oleh rilis angka inflasi Mei yang sebesar 8,6 persen (yoy), lebih tinggi dari estimasi sebesar 8,3 persen (yoy).
Selain itu, inflasi yang sebesar 8,6 persen (yoy), merupakan level tertinggi dalam 40 tahun. Dengan kenaikan inflasi yang tajam, pasar bersiap untuk melihat The Fed menaikkan suku bunga secara lebih agresif dalam beberapa bulan ke depan.
Sementara itu, bursa Eropa bergerak melemah pada akhir pekan lalu. Pasar merespon negatif pernyataan bank sentral Eropa yang mengkonfirmasi rencana kenaikan suku bunga acuan. Selain itu, pasar juga mendapat sentimen negatif dari rilis inflasi AS yang melampaui estimasi.
Sedangkan bursa Asia bergerak variatif. Pasar merespon rilis inflasi China yang sebesar 2,1 persen (yoy), sedikit lebih rendah dari estimasi sebesar 2,2 persen (yoy)
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 792,6 poin atau 2,85 persen ke 27.031,69, indeks Hang Seng turun 517,64 poin atau 2,37 persen ke 21.288,54, dan indeks Straits Times terkoreksi 31,35 poin atau 0,99 persen ke 3.150,38.
Baca juga: IHSG akhir pekan melemah, investor nantikan rilis data inflasi AS
Baca juga: IHSG balik menguat, seiring investor nilai kembali prospek inflasi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: