Hong Kong (ANTARA) - Yen jatuh ke level terendah baru 20-tahun terhadap dolar pada perdagangan Senin pagi, karena data inflasi AS yang panas mendorong imbal hasil obligasi pemerintah lebih tinggi, mengurangi dorongan yang didapatnya dari spekulasi otoritas Jepang dapat melakukan intervensi untuk mendukung mata uang.

Dolar menguat 0,43 persen pada Senin pagi menjadi diperdagangkan di 135 yen, tertinggi dalam 20 tahun, dan merayap lebih dekat ke tertinggi 2002 di 135,20 yen.

Yen sempat reli singkat pada Jumat (10/6/2022) malam ketika pemerintah Jepang dan bank sentral mengatakan mereka khawatir dengan penurunan tajam baru-baru ini, sebuah pernyataan bersama yang jarang dilihat sebagai peringatan terkuat hingga saat ini bahwa Tokyo dapat melakukan intervensi untuk mendukung mata uang tersebut.

"Meningkatnya imbal hasil luar negeri dan harga-harga energi ditambah dengan pesan bank sentralJepang (BoJ) yang terus dovish telah mendorong dolar/yen ke tertinggi dua dekade," kata analis Barclays.

Mereka memperkirakan dolar/yen diperdagangkan antara 131 dan 136 minggu ini dan mencatat "tidak ada ambang batas yang jelas di atas (tertinggi 2002) selain angka bulat 136, 137 dan 138."

Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun menyentuh 3,2 persen pada Senin pagi, setelah naik hampir 12 basis poin pada Jumat (10/6/2022) setelah inflasi AS mengalahkan ekspektasi, mendorong taruhan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih agresif.

Baca juga: Euro bertahan dekat tertinggi 7,5 tahun vs yen jelang keputusan ECB

Baca juga: Yen capai level terendah baru saat AS-Eropa bersiap naikkan suku bunga