Lombok Barat (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pelaku usaha pertambangan memberdayakan masyarakat lokal di sekitar areal pertambangan, terutama dengan merekrut mereka sebagai pekerja.

"Yang banyak terjadi, masyarakat di sekitar lokasi tambang justru hidup miskin," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj saat meninjau lokasi tambang biji besi CV Padak Mas Mentari Mineral di Dusun Padak, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Dengan memberdayakan masyarakat lokal di sekitar areal tambang, kata Said Aqil, diharapkan bisa mengurangi risiko munculnya sengketa antara masyarakat dan perusahaan yang sering terjadi.

"Semoga jangan sampai terjadi di sini (sengketa masyarakat dengan perusahaan tambang CV Padak Mas). Apalagi ini tambangnya orang NU, tambang milik Nahdliyin," kata Said Aqil yang dalam kunjungannya itu disertai sejumlah pengurus PBNU antara lain Ketua PBNU Iqbal Sullam dan Imam Azis serta Bendahara Umum Bina Suendra.

Di sisi lain, Said Aqil juga berharap agar masyarakat di sekitar lokasi pertambangan ikut merasa memiliki, sehingga dengan senang hati bersama-sama ikut menjaga.

"Yang paling penting kita harus bersama-sama ikut menjaga pertambangan ini. Jangan sampai kejadian seperti di Bima terulang di Lombok dan tempat lainnya," katanya.

Sementara itu pemilik CV Padak Mas Mentari Mineral, Arif Budiman, mengungkapkan bahwa perusahaannya telah merekrut penduduk lokal sebagai pekerja.

Ia juga mengaku telah menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk ikut membangun Lombok Barat.

"Termasuk ke NU akan kami berikan sebagian keuntungan kami secara berkala. Itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai Nahdliyin ikut membesarkan NU," katanya.

Kehadiran jajaran pengurus PBNU ke Lombok untuk memenuhi undangan PWNU Nusa Tenggara Barat, tepatnya untuk mengikuti istighotsah dan tabligh akbar, Kamis (19/1).

Ketua Umum PBNU diagendakan menjadi penceramah utama dalam kegiatan tersebut.
(T.S024/I007)