Lawan ancaman Korut, Korsel tingkatkan kapasitas pertahanan
12 Juni 2022 12:13 WIB
Arsip - Suasana kegiatan yang dilaporkan Kantor Berita Sentral Korea Utara (KCNA) sebagai uji coba penembakan rudal hipersonik di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, 5 Januari 2022. (ANTARA/KCNA via Reuters)
Singapura (ANTARA) - Korea Selatan akan meningkatkan kemampuan pertahanan secara signifikan serta bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Jepang untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup dalam pertemuan keamanan Asia di Singapura, Minggu.
Lee mengatakan situasi di semenanjung Korea merupakan ancaman global dan dia mendesak Korea Utara untuk segera mengakhiri program senjata nuklir dan misilnya.
Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh.
Baca juga: Korut luncurkan delapan rudal usai AS-Korsel gelar latihan perang
AS mengatakan akan kembali mendorong sanksi PBB jika hal itu terjadi.
"Pemerintah kami akan secara signifikan meningkatkan kemampuan untuk melawan,” kata Lee dalam pidato di Dialog Shangri-La, pertemuan puncak keamanan regional.
"Selain itu, kami berusaha untuk memperkuat kerja sama keamanan trilateral ROK (Republik Korea), AS, Jepang untuk menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara."
Korea Utara menunjuk seorang juru runding nuklir utama negara, Choe Son Hui, sebagai menteri luar negeri baru.
Penunjukan ini terjadi ketika negara itu mengakhiri pertemuan partai yang berkuasa yang dipimpin oleh pemimpin Korut Kim Jong Un.
Kim bersumpah bahwa ia akan menggunakan kekuatan untuk melawan ancaman terhadap kedaulatan negara.
Korea Utara telah melakukan setidaknya 18 putaran uji coba senjata tahun ini. Hal ini menggarisbawahi perkembangan persenjataan nuklir dan misil Korea Utara.
Sumber : Reuters
Baca juga: AS, Korsel, Jepang kecam uji coba rudal Korut, desak perundingan
Baca juga: 'Balas' uji coba Korut, Korsel dan AS luncurkan delapan rudal
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup dalam pertemuan keamanan Asia di Singapura, Minggu.
Lee mengatakan situasi di semenanjung Korea merupakan ancaman global dan dia mendesak Korea Utara untuk segera mengakhiri program senjata nuklir dan misilnya.
Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh.
Baca juga: Korut luncurkan delapan rudal usai AS-Korsel gelar latihan perang
AS mengatakan akan kembali mendorong sanksi PBB jika hal itu terjadi.
"Pemerintah kami akan secara signifikan meningkatkan kemampuan untuk melawan,” kata Lee dalam pidato di Dialog Shangri-La, pertemuan puncak keamanan regional.
"Selain itu, kami berusaha untuk memperkuat kerja sama keamanan trilateral ROK (Republik Korea), AS, Jepang untuk menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara."
Korea Utara menunjuk seorang juru runding nuklir utama negara, Choe Son Hui, sebagai menteri luar negeri baru.
Penunjukan ini terjadi ketika negara itu mengakhiri pertemuan partai yang berkuasa yang dipimpin oleh pemimpin Korut Kim Jong Un.
Kim bersumpah bahwa ia akan menggunakan kekuatan untuk melawan ancaman terhadap kedaulatan negara.
Korea Utara telah melakukan setidaknya 18 putaran uji coba senjata tahun ini. Hal ini menggarisbawahi perkembangan persenjataan nuklir dan misil Korea Utara.
Sumber : Reuters
Baca juga: AS, Korsel, Jepang kecam uji coba rudal Korut, desak perundingan
Baca juga: 'Balas' uji coba Korut, Korsel dan AS luncurkan delapan rudal
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: