Banjir masih rendam lima desa di Tangerang
18 Januari 2012 19:28 WIB
Sejumlah warga Kresek saat akan mengungsi dari rumahnya yang terkena banjir di kawasan Kresek, Kab.Tangerang, Banten, Selasa (17/1). Meski sekarang sudah sedikit surut, namun sebanyak 2.059 kepala keluarga di lima desa Kecamatan Kresek, masih terisolir akibat banjir, terdapat lima desa yang terendam banjir. (FOTO ANTARA/Lucky.R )
Tangerang (ANTARA News) - Banjir masih menggenangi ima desa di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten, dengan kedalaman antara 60 cm hingga 1,2 meter, penyebabkan Kali Cidurian yang meluap sejak empat hari lalu.
Kawasan terparah dilanda banjir adalah Desa Pasir Ampo. "Warga mengalami kesulitan untuk ke luar rumah," kata Radani (49) warga Desa Pasir Ampo, Tangerang, saat ditemui Rabu.
Selain Pasir Ampo, Desa Patrasana, Renged, Koper, Talog juga masih terendam dengan ketinggian air rata-rata 90 cm.
Warga harus berjalan di antara banjir atau menggunakan rakit ketika bepergian, sementara sebagian lainnya mengungsi ke masjid terdekat atau ke kantor kecamatan.
Banjir yang melanda Kecamatan Kresek dan Kronjo merendam puluhan desa setelah hujan turun sejak Sabtu (15/1) dan menyebabkan Kali Cisadane meluap, puluhan desa di Kabupaten Pandeglang yang merupakan daerah aliran Cidurian juga mengalami nasib serupa.
Beberapa rumah penduduk di Desa Pasir Ampo hanyut diterjang arus deras Kali Cidurian.
Kepala Desa Pasir Ampo, Suwanta, mengatakan bahwa banjir telah menghayutkan rumah milik Sukeni (43), Sardai (40), Sana (47), Abu (39) dan Sati (49).
Rumah-rumah itu merupakan rumah tidak permanen yang berada di bantaran Kali Cidurian, dan aparat desa sudah mengingatkan mereka agar merelokasi tempat tinggalnya.
Sementara Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang H Hermansyah mengatakan pihaknya telah mendata rumah penduduk yang terendam dan hanyut dan diusahakan mendapatkan bantuan.
Sedikitnya 4.370 warga korban banjir yang membutuhkan pertolongan dan beberapa bantuan makanan siap saji telah disalurkan. Pemkab juga akan membuat dapur umum di lokasi pengungsian.
Hermansyah mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
(A047)
Kawasan terparah dilanda banjir adalah Desa Pasir Ampo. "Warga mengalami kesulitan untuk ke luar rumah," kata Radani (49) warga Desa Pasir Ampo, Tangerang, saat ditemui Rabu.
Selain Pasir Ampo, Desa Patrasana, Renged, Koper, Talog juga masih terendam dengan ketinggian air rata-rata 90 cm.
Warga harus berjalan di antara banjir atau menggunakan rakit ketika bepergian, sementara sebagian lainnya mengungsi ke masjid terdekat atau ke kantor kecamatan.
Banjir yang melanda Kecamatan Kresek dan Kronjo merendam puluhan desa setelah hujan turun sejak Sabtu (15/1) dan menyebabkan Kali Cisadane meluap, puluhan desa di Kabupaten Pandeglang yang merupakan daerah aliran Cidurian juga mengalami nasib serupa.
Beberapa rumah penduduk di Desa Pasir Ampo hanyut diterjang arus deras Kali Cidurian.
Kepala Desa Pasir Ampo, Suwanta, mengatakan bahwa banjir telah menghayutkan rumah milik Sukeni (43), Sardai (40), Sana (47), Abu (39) dan Sati (49).
Rumah-rumah itu merupakan rumah tidak permanen yang berada di bantaran Kali Cidurian, dan aparat desa sudah mengingatkan mereka agar merelokasi tempat tinggalnya.
Sementara Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang H Hermansyah mengatakan pihaknya telah mendata rumah penduduk yang terendam dan hanyut dan diusahakan mendapatkan bantuan.
Sedikitnya 4.370 warga korban banjir yang membutuhkan pertolongan dan beberapa bantuan makanan siap saji telah disalurkan. Pemkab juga akan membuat dapur umum di lokasi pengungsian.
Hermansyah mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
(A047)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
Tags: