Kota Bogor (ANTARA) - Taman Safari Indonesia dengan dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar lomba foto dan video satwa atau
International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) 2022 secara nasional dan internasional untuk membangun kembali semangat konservasi. Direktur Utama Taman Safari Indonesia (TSI) Frans Manangsang saat pembukaan perlombaaan di TSI Bogor, Sabtu, mengatakan perlombaan akan membawa fotografer maupun masyarakat yang melihat karyanya memperlihatkan kepedulian terhadap satwa.
Ia menuturkan sebagai adaptasi terhadap teknologi yang terus berkembang, TSI juga memberikan kategori baru dalam perlombaan kali. Kategori tersebut adalah film pendek mengenai satwa.
Kecenderungan masyarakat yang saat ini menyukai konten berisi video-video membuat lomba foto satwa juga perlu disesuaikan dengan merambah mengajak para konten kreator tertarik kepada satwa.
Kepala Subdirektorat pengawetan spesies dan genetik Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) KLHK Badi'ah mengatakan pemerintah mendukung langkah TSI dalam membangun semangat kepedulian terhadap konservasi satwa melalui lomba foto dan video ini.
Badi'ah menyampaikan langkah pemerintah memberikan izin swasta untuk menjalankan konservasi satwa merupakan langkah agar ada peningkatan populasi hewan liar di Indonesia.
"Jadi ini momen yang bagus untuk membangun kecintaan terhadap satwa. Ini kan sudah ke-31, diharapkan fotografer-fotografer bisa ikut melestarikan satwa dengan menggugah kepedulian masyarakat lewat karyanya," kata dia.
Baca juga: KLHK akan perkuat kegiatan strategis berbasis masyarakat Deputi Direktur TSI Hans Manangsang menambahkan lomba foto telah digelar sebanyak 30 kali yang hampir dilaksanakan setiap tahun.
Lomba sempat tidak dilaksanakan ketika ada pembatasan mobilitas masyarakat yang cukup ketat, sehingga ke-31 lomba foto ini hadir berbeda dengan menambahkan film pendek.
Baca juga: KLHK: Kolaborasi dibutuhkan semua pihak hadapi dampak perubahan iklim "Karena kalau foto bisa menggugah hati, kalau video lebih gigit ya," ujarnya.
Hans menyampaikan, lomba foto satwa ini biasanya diikuti juga oleh fotografer antara lain asal Singapura dan Taiwan.