Filandia dan Estonia perluas bisnis ke Indonesia
Oleh Ade P Marboen
18 Januari 2012 16:51 WIB
Ikon bisnis dan supremasi teknologi telekomunikasi dunia dari Finlandia, Nokia, akan menjadi salah satu komponen rombongan bisnis Finlandia dan Estonia ke Tanah Air. (ANTARA News/Lukisatrio)
Jakarta (ANTARA News) - Nokia sudah sangat terkenal di Tanah Air dan konsumennya cukup setia memakai perangkat telekomunikasi buatan Finlandia itu. Cukupkah bermodal fakta itu untuk menambah porsi perdagangan dengan Indonesia?
Tentu tidak, karena delegasi perdagangan perusahaan mancanegara dari Finlandia dan Estonia akan hadir ke Indonesia. Mereka akan berdialog bisnis dengan mitra-mitra Indonesianya dalam waktu beberapa hari ke depan.
"Menteri Perdagangan dan Menteri Urusan Eropa kami, Alexander Stubb, dan Menteri Luar Negeri Estonia, Urmas Paet, akan berkunjung ke Indonesia. Mereka berdua akan memimpin delegasi perusahaan kedua negara kami itu dengan mitra-mitra di Indonesia," kata Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Kai Sauer, di Jakarta, Rabu.
Stubb dan Paet akan berada di Tanah Air selama dua hari sejak 24 Januari nanti. Agenda kunjungan mereka cukup padat, mulai dari resepsi resmi dengan para pemimpin redaksi media massa utama nasional, melakukan konferensi pers, hingga seminar bisnis Finlandia-Estonia dan Indonesia bersama Kamar Dagang dan Industri Nasional.
Menteri Perdagangan Indonesia, Gita Wirjawan, akan mendampingi Stubb dalam konferensi pers kepada jurnalis nasional dan mancanegara yang berbasis di Tanah Air.
"Khusus untuk Menteri Stubb, akan memberi kuliah umum di Universitas Paramadina, Jakarta. Temanya cukup penting, tentang cara Eropa bertahan atas krisis keuangan saat ini," kata Sauer.
Dalam daftar rombongan yang diberi, terdapat 34 perusahaan dunia dari kedua negara yang kebanyakan adalah perusahaan Finlandia. Nokia yang telah menjadi ikon bisnis utama Finlandia jelas hadir yang dipimpin Wakil Presiden Nokia, Blanca Juti.
Perusahaan telekomunikasi papan atas yang harus rela berbagai dengan Blackberry dari Research In Motion ini juga menggelar resepsi makan malam khusus.
Walau bukan menjadi pasar utama bagi kedua negara Skandinavia, namun pertumbuhan ekonomi dan posisi mantap serta terbesar Indonesia di Asia Tenggara menjadi pertimbangan sangat penting. Diam-diam, produk-produk Finlandia cukup banyak dipergunakan masyarakat dan kalangan bisnis Indonesia, di antaranya lift merek Konecrane.
Efisiensi pemakaian sumber daya dan perolehan keluaran yang disajikan produk-produk menjadi nilai tambah yang menjanjikan. Siapa juga yang meragukan tingkat efisiensi tata kelola pemerintahan dan korporasi Finlandia; negara ini tercatat menjadi pemimpin dunia dalam kesuksesan menekan dan memberangus korupsi.
Dengan populasi 5,4 juta jiwa dan angka harapan hidup sekitar 80 tahun, Finlandia mencatatkan diri mempunyai produk domestik bruto 180 miliar euro pada 2010. Tingkat pendapatan mereka juga sangat mengesankan dan menjadi negara papan atas berpendapatan perkapita terbesar, yaitu 33.608 euro pada tahun sama.
Eskpor utama Finlandia ditujukan ke sesama negara Uni Eropa (25 persen), zona euro (30 persen), dan kawasan lain Eropa (16 persen). Asia menduduki tempat berikut (15 persen) sebelum posisi akhir, Amerika Utara (delapan persen).
Produk-produk ungggulan ekspor mereka berbasis perhutanan (20,4 persen), produk kimia (19,8 persen), permesinan dan peralatan transportasi (18,7 persen), produk metal (14,9 persen), produk elektrikal dan telekomunikasi (15,2 persen), dan produk-produk lain (11,0 persen). (ANT)
Tentu tidak, karena delegasi perdagangan perusahaan mancanegara dari Finlandia dan Estonia akan hadir ke Indonesia. Mereka akan berdialog bisnis dengan mitra-mitra Indonesianya dalam waktu beberapa hari ke depan.
"Menteri Perdagangan dan Menteri Urusan Eropa kami, Alexander Stubb, dan Menteri Luar Negeri Estonia, Urmas Paet, akan berkunjung ke Indonesia. Mereka berdua akan memimpin delegasi perusahaan kedua negara kami itu dengan mitra-mitra di Indonesia," kata Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Kai Sauer, di Jakarta, Rabu.
Stubb dan Paet akan berada di Tanah Air selama dua hari sejak 24 Januari nanti. Agenda kunjungan mereka cukup padat, mulai dari resepsi resmi dengan para pemimpin redaksi media massa utama nasional, melakukan konferensi pers, hingga seminar bisnis Finlandia-Estonia dan Indonesia bersama Kamar Dagang dan Industri Nasional.
Menteri Perdagangan Indonesia, Gita Wirjawan, akan mendampingi Stubb dalam konferensi pers kepada jurnalis nasional dan mancanegara yang berbasis di Tanah Air.
"Khusus untuk Menteri Stubb, akan memberi kuliah umum di Universitas Paramadina, Jakarta. Temanya cukup penting, tentang cara Eropa bertahan atas krisis keuangan saat ini," kata Sauer.
Dalam daftar rombongan yang diberi, terdapat 34 perusahaan dunia dari kedua negara yang kebanyakan adalah perusahaan Finlandia. Nokia yang telah menjadi ikon bisnis utama Finlandia jelas hadir yang dipimpin Wakil Presiden Nokia, Blanca Juti.
Perusahaan telekomunikasi papan atas yang harus rela berbagai dengan Blackberry dari Research In Motion ini juga menggelar resepsi makan malam khusus.
Walau bukan menjadi pasar utama bagi kedua negara Skandinavia, namun pertumbuhan ekonomi dan posisi mantap serta terbesar Indonesia di Asia Tenggara menjadi pertimbangan sangat penting. Diam-diam, produk-produk Finlandia cukup banyak dipergunakan masyarakat dan kalangan bisnis Indonesia, di antaranya lift merek Konecrane.
Efisiensi pemakaian sumber daya dan perolehan keluaran yang disajikan produk-produk menjadi nilai tambah yang menjanjikan. Siapa juga yang meragukan tingkat efisiensi tata kelola pemerintahan dan korporasi Finlandia; negara ini tercatat menjadi pemimpin dunia dalam kesuksesan menekan dan memberangus korupsi.
Dengan populasi 5,4 juta jiwa dan angka harapan hidup sekitar 80 tahun, Finlandia mencatatkan diri mempunyai produk domestik bruto 180 miliar euro pada 2010. Tingkat pendapatan mereka juga sangat mengesankan dan menjadi negara papan atas berpendapatan perkapita terbesar, yaitu 33.608 euro pada tahun sama.
Eskpor utama Finlandia ditujukan ke sesama negara Uni Eropa (25 persen), zona euro (30 persen), dan kawasan lain Eropa (16 persen). Asia menduduki tempat berikut (15 persen) sebelum posisi akhir, Amerika Utara (delapan persen).
Produk-produk ungggulan ekspor mereka berbasis perhutanan (20,4 persen), produk kimia (19,8 persen), permesinan dan peralatan transportasi (18,7 persen), produk metal (14,9 persen), produk elektrikal dan telekomunikasi (15,2 persen), dan produk-produk lain (11,0 persen). (ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012
Tags: